JAKARTA UTARA – indolensa.com
Salah seorang pedagang kaki lima berjualan minuman kopi dan makanan anak-anak seperti, Ciki, Kacang dan kerupuk, berkeluh kesah lantaran terkena gusur oleh Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP), Kelurahan Marunda, Kecamatapn Cilincing Baru, Sabtu, 22/6/2024.
Bapak Toid, korban PHK ini berjualan untuk bisa bertahan hidup di wilayah komplek Marunda baru RT 004/03, mengeluhkan kejadian yang dialaminya.
Tiba-tiba Satpol PP kelurahan Marunda Baru datang satu orang petugas Satpol PP laki-laki dan satu wanita yang mengaku petugas Satpol PP kelurahan Marunda Baru dan menggusur warungnya yang di dalam komplek.
“Sementara membiarkan warung-warung pedagang kaki lima di sepanjang pinggir kali BKT pada pasang tenda biru,”protesnya.
Kalau mau bersih-bersih, imbuhnya, dari hulu ke hilir bukan dari tengah itu namanya pilih kasih dan tebang pilih.
Pemilik warung bapakToid, keberatan karena yang di gusur hanya yang di dalam perumahan / komplek.
Mohon, pinta Toid, kepada Kasatpol PP DKI, bapak Arifin dan Kasatpol PP Jakut, bapak Muhamaddong, agar menindak bawahannya yang tugasnya tidak sesuai SOP dalam mengamankan aset milik Pemkot DKI.
Menjamurnya pedagang kaki lima di atas jembatan pintu air Air 1 BKT dibiarkan padahal itu bikin macet jalan umum yang masyarakat bekerja di DKI dan pulang ke wilayah Bekasi dan sekitarnya.
Salah seorang warga, Irsad mengatakan,
“Sering macet di atas jembatan pintu air 1 Banjar Kanal Timur (BKT) Jakarta Utara,”ucapnya.
Saat media ini meminta klarifikasi ke Satpol PP Marunda dijawab,
“Warungnya cuman digeser doang bang, mungkin nanti diatur oleh kecamatan bang
, Senin saya minta satar cek,” ujar manpol PP Yopie.
Sementara Kasie pemerintahan kelurahan Marunda saat dihubungi, menjawab akan melaporkan hal ini ke Lurah Marunda.
(Heri Jakarta).