Seorang Nenek Tua Di Manyampa Di Aniaya Tetangganya Sendiri

BULUKUMBA, Indolensa.com – Sebuah kisah tragis melibatkan seorang nenek tua, Sanneng (57), menghiasi pagi Jumat, 1 Desember 2023, di Dusun Dongi, Desa Manyampa Kec. Ujungloe Kabupaten Bulukumba. Nenek berhati baik ini mengalami penganiayaan setelah berani menegur tetangganya akibat kehadiran ternak sapi yang berkeliaran di halaman rumahnya.

Menurut Sanneng, insiden berawal ketika dia menemukan ternak sapi tetangganya masuk ke pekarangan rumahnya. Dengan niat baik untuk menegur, Sanneng mendekati anak dari pemilik sapi. Namun, keadaan berubah drastis ketika Ayah dari pemilik sapi, lelaki bernama Ajjo, tiba dan melancarkan serangan kejam.

Bacaan Lainnya

“Saya menegur anaknya, pak, yang punya sapi. Nda lama kemudian datang bapaknya dan langsung marah-marah dan menendang saya,” ungkap Sanneng dengan suara gemetar.

Pasca penganiayaan, Sanneng menderita kesakitan di paha dan pinggang, membuatnya sulit untuk berjalan dengan normal. Luka fisik dan batin yang ditinggalkan oleh kejadian ini tidak hanya menjadi beban bagi dirinya sendiri, tetapi juga memunculkan keprihatinan di kalangan masyarakat.

Tak tinggal diam, Sanneng dengan berani melaporkan insiden ini ke Polres Bulukumba dengan nomor LP/B/1712/XII/2023 SPKT/Polres Bulukumba/Polda Sulawesi Selatan, mengajukan dugaan tindak pidana penganiayaan.

Laporan polisi korban penganiayaan dimanyampa
Laporan polisi korban penganiayaan dimanyampa

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Komite Konsolidasi Rakyat Bulukumba (KKRB), Arie M Dirgantara, turut merasa prihatin atas penganiayaan ini.

“Kami meminta kepada Polres Bulukumba untuk memproses secepatnya kasus ini setelah laporan polisi dibuat. Takutnya terduga pelaku penganiayaan melarikan diri keluar kota, apalagi korban adalah perempuan yang sudah berusia lanjut,” tegas Arie, mencerminkan kepedulian terhadap perlindungan warga lanjut usia.

Kejadian ini menjadi sorotan, memunculkan kekhawatiran atas perlindungan terhadap kaum lanjut usia dan mendesak penegakan hukum yang adil untuk kasus serupa di masa yang akan datang. Dari Dusun Dongi, terdengar suara panggilan keadilan yang semoga tak akan pudar.

banner banner

Pos terkait