Bitung. Sulawesi Utara, IndoLensa.com — Terkait Nakut nakuti Wartawan dengan Sebut beberapa kali oknum Reskrim Polres Bitung menepis hal itu melalui rekannya sendiri ‘Itu tidak ada’ yang beredar di salah satu media online hal ini berupa tudingan ke inisial T, pada 24 Maret 2024 yang berjudul ‘Mafia BBM Bitung Sulawesi Utara
Terkait Nakut nakuti Wartawan dengan Sebut beberapa kali oknum Reskrim Polres Bitung.
Terkait berita online dugaan tendensius salah satu awak media sampai menjustifikasi berdasarkan asumsinya sendiri, yang tidak berdasarkan ketentuan aturan atau ketentuan dalam kaeda jurnalis.
Narasi tersebut tidak dibenarkan inisial T karena tidak sesuai dalam pembicaraan di warung panggung, bersama teman ke dua wartawan dalam percakapan dan tidak ada nama Kasat Reskrim Polres Bitung yang disebutkan oleh inisial T sampai keluarga mereka shock serta merasa dipermalukan akibat pemberitaan dugaan Hoax oleh Rekan J. Ini juga rekan penyebar berita sendiri meng-iakan kalau pertemuan mereka tidak ada nama Kasat Reskrim di sebutkan.
Inisial T menyampaikan ke wartawan Suara Jurnalis, sekali lagi terkait kedatangan ke dua teman wartawan dari Manado ini yang berkomunikasi dengan saya bukan yang membuat berita dalam pembicaraan kita, saya tidak menyampaikan nama kasat reskrim polres bitung,”
Dia menambahkan, tidak, tidak, tidak, tidak saya tidak berani menjual – jual nama kasat reskrim polres bitung demi tuhan saya tahu diri kasian hal ini kan sudah mencemari nama baik saya kalau seperti itu saya sampai telepon dia dan sampaikan kalau saya tidak membawa nama kasat kan yang menjadi saksi temanmu sendiri karna dia yang bicara dengan saya,” tuturnya.
Setelah itu yang anehnya, yang menyebarkan berita online tersebut tidak ada konfirmasi dengan saya mengenai nakut – nakuti mereka dengan membawa nama Kasat Reskrim ini aneh tidak saya sampaikan yang dipublikasikan, kami mempunyai CCTV membuktikan kalau oknum wartawan J yang menaikan berita tidak ada komunikasi. Lantas beritanya dirangkai dari mana inikan hanya mengarang – ngarang yang bukan disampaikan,” ucap inisial T.
Semestinya seorang wartawan harus menyampaikan apa yang ia dengar dan apa yang ia lihat. Seharusnya benar dan sesuai fakta yang terjadi di lapangan mengenai kegiatan bbm saya sudah berhenti sudah cukup lama sekarang saya hanya buka warung jualan kecil-kecilan saja, kasian,” jelasnya.
Hal ini ditangkis oleh rekannya sendiri Ad yang datang bersamaan dengan penyebaran berita yang diduga Hoax alias tidak benar, karena rekan dia sendiri menuturkan kalau apa yang rekannya dengar ke inisial T berbeda dalam pemberitaan dirinya menyampaikan, “Saya mau bilang, tidak lebih tidak kurang kalau inisial T hanya menyampaikan nama kanit itupun inisial T hanya menyampaikan ke kanit rian, sambung inisial T kalau saya sudah berhenti kegiatan kan, rekan ; ia. Memang J tidak bersama kami dia hanya duduk di motor. Jadi cuma ini yang saya dengar yang disampaikan inisial T lebih dari itu saya sudah tidak tahu,” bebernya.
Tambah rekan itu lagi, kalau barang ini tidak ada dibuat seolah-olah ada, begitu saya baca saya tercengang – cengang dengan pemberitaan,” tutup rekan J penyebar berita yang diduga hoax.
(GladR)