May Day 2025, TKBM Yos Sudarso dan KSBSI Ambon Gelar Aksi Damai Penuh Makna

filter: 0; fileterIntensity: 0.0; filterMask: 0; brp_mask:0; brp_del_th:null; brp_del_sen:null; delta:null; module: photo;hw-remosaic: false;touch: (0.3797619, 0.48558044);sceneMode: 3145728;cct_value: 0;AI_Scene: (-1, -1);aec_lux: 0.0;aec_lux_index: 0;albedo: ;confidence: ;motionLevel: -1;weatherinfo: null;temperature: 43;

Ambon, Indolensa – Memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) pada 1 Mei 2025, Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Yos Sudarso bersama Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Kota Ambon menggelar aksi damai dalam bentuk jalan santai yang diikuti ratusan pekerja dari berbagai sektor.

Kegiatan yang dimulai dari depan Resto Amboina Family ini melintasi sejumlah titik strategis di Kota Ambon. Di sepanjang rute, para peserta membagikan bunga kepada petugas keamanan sebagai bentuk apresiasi atas pengabdian mereka menjaga stabilitas dan ketertiban.

Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, Kapolresta Pulau Ambon dan P.P. Lease, serta sejumlah pimpinan serikat buruh dan pelaku usaha turut hadir dalam kegiatan ini. Aksi damai berakhir di Kantor Koperasi TKBM Yos Sudarso dengan penyerahan bunga dan penyampaian aspirasi buruh.

Ketua Koperasi TKBM Yos Sudarso, dalam sambutannya, menyoroti belum adanya kenaikan upah bongkar muat selama 10 tahun terakhir. Ia berharap peringatan May Day menjadi momentum bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan kesejahteraan buruh.

“Sudah banyak surat kami kirimkan, tapi belum ada tanggapan. Kami ingin pemerintah mendengar dan bertindak,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Koperasi TKBM, Rawidin Ode, mengajak semua pihak menjaga ketertiban pelabuhan sebagai gerbang utama perekonomian Maluku. “Buruh harus menjadi contoh. Mari hindari aksi-aksi yang bisa merugikan banyak pihak. Kita perjuangkan hak dengan damai,” katanya.

Aksi damai ini menjadi contoh bahwa peringatan May Day dapat dilaksanakan secara santun, bermartabat, dan penuh makna, memperkuat solidaritas antara buruh, pengusaha, dan pemerintah.