Ambon, Indolensa – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku terus aktif menggencarkan edukasi keuangan bersama Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat.
Hingga akhir tahun 2024, berbagai program edukasi dan literasi telah berhasil menjangkau lebih dari 400 ribu peserta dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk pelajar, ibu rumah tangga, pelaku UMKM, perempuan, nelayan, petani, peternak, penyandang disabilitas, serta masyarakat di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Salah satu program unggulan yang dijalankan adalah Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) yang diimplementasikan di Maluku melalui GENCARKAN EDUKASIKU (Edukasi Keuangan pada Kecamatan, Kelurahan, dan Desa di Maluku).
“Program ini bertujuan membawa edukasi keuangan hingga ke pelosok desa di seluruh wilayah Maluku, termasuk menjangkau masyarakat di daerah 3T,” ujar Kepala OJK Provinsi Maluku, Andi Yusuf, dalam siaran pers, Jumat (31/1/2025).
Edukasi keuangan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti Lembaga Jasa Keuangan (LJK), Pemerintah Daerah, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), serta berbagai pihak terkait.
Dengan adanya sinergi ini, OJK Maluku berharap dapat menciptakan masyarakat yang lebih melek finansial, sehingga mereka dapat mengelola keuangan dengan lebih baik dan terhindar dari risiko keuangan, termasuk investasi bodong dan pinjaman ilegal.
Program edukasi keuangan ini akan terus diperluas di tahun 2025 dengan berbagai inovasi agar semakin banyak masyarakat Maluku yang mendapatkan manfaatnya.