Maluku, Indolensa – Ambon merupakan salah satu kota dengan potensi penghasil ikan di Maluku. Akan tetapi potensi tersebut masih belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat dan perlu adanya terobosan-terobosan terbaru.
“Maluku sebagai salah satu penghasil WPP (Wilayah Penangkapan Perikanan) terbesar di Indonesia, dan perlu adanya terobosan-terobosan sambil kita berupaya untuk memperbaiki sistem tata perimbangan keuangan pusat dan daerah,” Mercy Chriesty Barends, S.T., Aggota Komisi VII DPR RI dalam sambutannya pada Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan Berbasis Fish Jelly di Hotel Santika, Ambon, Maluku, Kamis (25/01/24).
Menurutnya, bukan hanya itu saja dengan program seperti ini juga memberi pertambahan nilai dan dapat muncul produk-produk olahan baru berbahan dasar ikan yang bermanfaat bagi masyarakat, dapat diterima oleh segala usia, dan mampu meningkatkan daya saing masyarakat.
Sementara itu, Ia pun berharap pelatihan ini mampu memunculkan sebuah ikon produk makanan dan potensi perikanan di Indonesia yang melimpah memerlukan sebuah upaya untuk meningkatkan nilai tambah.
Salah satu diversifikasi produk perikanan pada pelatihan ini adalah berupa fish jelly atau nugget.
“Selain mudah dan murah, jelly atau nugget berbahan dasar ikan dapat ditambahkan pewarna alami sehingga aman untuk dikonsumsi, mudah dibentuk, dan disukai oleh anak-anak. Bukan hanya nugget saja tetapi produk makanan bahan dasar ikan juga dapat di olah menjadi bakso, dan sebagainya,” pungkas Mercy.
Pada kesempatan yang sama Perwakilan Pimpinan BRIN, Ahmad Muntako, mengatakan, tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk berbagi pengalaman dan ilmu pengetahuan khususnya terkait dengan pengolahan hasil perikanan berbasis Fish Jelly melalui instruktur BRIN, sehingga dapat mendukung dan mendorong peningkatan perekonomian nelayan berupa peningkatan nilai tambah hasil laut di Kota Ambon.
menyampaikan bahwa pelatihan pengolahan hasil perikanan berbasis fish jelly ini merupakan bentuk diseminasi hasil riset terapan BRIN yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing sebuah produk yang telah dikembangkan oleh masyarakat.
“Kerjasama yang erat dengan mitra terkait baik dari pemerintah dan swasta, maupun komunitas, harus sejalan dengan pengembangan fokus pemerintah untuk membangun talenta di semua aspek. Ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi kami untuk berbagi kompetensi,” pungkasnya.
Untuk diketahui, kegiatan ini menghadirkan peserta pelaku UMKM, Komunitas, kelompok nelayan, serta dibuka secara resmi oleh Anggota Komisi VII, DPR-RI, Mercy Barends.