Foto : Dua Mall Legendaris Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Hiburan Surabaya (TRS)
Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan menghidupkan lagi Taman Hiburan Rakyat (THR) atau disebut Taman Remaja Surabaya (TRS) setelah resmi ditutup 2018.
Sedangkan, untuk pembangunan akan segera dimulai dan ditargetkan selesai akhir 2023.
Wali Kota Eri Cahyadi mengisyaratkan lelang atau sewa dari investor akan dibuka pada Februari.
“Insya Allah akan kita mulai bulan depan pemilihannya. Nanti kita lihat, kalau ada yang sewa ya langsung, nggak usah lelang. Jadi sekarang kami lakukan agar bermanfaat untuk masyarakat dan hasilnya terlihat,” kata Eri kepada wartawan di Balai Kota Surabaya.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, sudah ada investor masuk untuk pembangunan kawasan THR dan TRS. Namun masih dalam proses negosiasi penetapan tarif masuk dan penyelesaian persoalan administrasi lainnya.
“Saya minta untuk perhitungan tempat wisata di Surabaya (harga tiket) masuk Rp25 ribu. Kalau investasi tinggi pasti biaya masuk tinggi, kalau sewa tinggi investor lari. Jadi ini masih pendampingan,“ beber Eri, Jumat (6/10/2023).
Perkiraannya, proses ini akan selesai cepat sehingga dia berharap pembangunan bisa dimulai akhir tahun ini.
“TRS dan THR tahun ini mudah-mudahan. Masih didampingi kejaksaan, karena saya gak mau gerak dari (harga tiket masuk) Rp30 ribu,” tandasnya.
Melengkapi Eri, Syamsul Hariadi Kepala BPKAD Surabaya menyatakan, proses negosiasi tiket masuk ditargetkan tuntas Oktober.
Setelah itu pembangunan fisik TRS dan THR yang rencananya dijadikan satu itu akan dimulai.
“Target proses administrasi segera tuntas bulan Oktober, langsung bisa segera dikerjakan,” katanya terpisah.
Diberitakan sebelumnya, awal tahun lalu, Wiwiek Widayati Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kota Surabaya menyebut, wacana dihidupkan kembali Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS) akan menjadi ajang klangenan (kesenangan) dan memorabilia (kenangan) warga Kota Pahlawan.
THR dan TRS akan dilebur menjadi satu di lahan seluas 5,2 hektare. Konsepnya akan memberi ruang berkreasi bagi seniman tradisional sekaligus ruang interaksi masyarakat. Pembangunan itu rencananya tak akan pakai APBD, murni investor. (Spr99)