Nagan Raya – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagan Raya melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong Pengendalian Penduduk dan Pembedayaan Perempuan (DPMGP4) mengadakan kegiatan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan di daerah setempat.
Kegiatan yang mengusung tema “Strong Woman, Great Nagan Raya (Perempuan Kuat, Nagan Raya Hebat)” itu berlangsung di Aula Sasana Praja DPMGP4, komplek perkantoran Suka Makmue, Jum’at (22/09/2023).
Pada kesempatan itu, Kepala DPMGP4 Kabupaten Nagan Raya, Damharius SPd.,M.Si melalui Kabid Pembedayaan Perempuan dan Pelindungan Anak, Masitoh SKM.,MKM menjelaskan tujuan dilaksanakan kegiatan ini di antaranya untuk mencegah dan meminimalisir kekerasan terhadap perempuan.
Kemudian, melakukan pembinaan dan memperluas kesempatan perempuan dalam mengembangkan potensi dirinya dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya yang lebih baik.
Selain itu, lanjut Masitoh kegiatan ini dilaksanakan untuk dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) perempuan pada organisasi perempuan yang maju dan mandiri serta mampu meningkatkan kontribusi dan keikutsertaan perempuan dalam pelaksanaan pembangunan khususnya di Kabupaten Nagan Raya.
“Semoga dengan diadakan kegiatan ini, ilmu yang disampaikan oleh Narasumber dapat di implementasikan di kehidupan sehari-hari oleh para peserta,” ujar Masitoh.
Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan pemaparan materi terkait “Peran Kepemimpinan Perempuan dalam Pengambilan Keputusan di Kabupaten Nagan Raya” yang disampaikan oleh Narasumber, Puji Hartini ST.,MM yang merupakan Wakil Ketua II DPRK Nagan Raya.
Dalam paparannya, Puji Hartini menyampaikan wanita memiliki cara berpikir sendiri dan gaya kepemimpinannya yang agak sedikit berbeda dengan pria.
Menurutnya, yang jadi pembeda cara kepemimpinan wanita adalah wanita memiliki sisi feminin dan maskulin dalam dirinya ketika memimpin.
Politisi Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh (SIRA) itu, menjelaskan bahwa prinsip feminin yang dimiliki wanita bisa dijadikan modal untuk mengembangkan sifat intuitif, berorientasi dan berelasi dengan orang lain.
Selain itu, lanjutnya, perempuan selalu mendahulukan dan memegang teguh nilai-nilai kemanusiaan, peka rasa dan memahami perasaan orang lain, cerdas, tegas, kreatif, serta berpandangan luas.
“Prinsip feminin dan prinsip maskulin akan saling mendukung dan melengkapi dalam kegiatan memimpin, wanita tidak mengadopsi cara berpikir pria, tidak juga menghindari sifat kelembutan yang dimiliki,” jelas Puji Hartini.
Lebih lanjut, Wakil Ketua II DPRK itu mengatakan, peran wanita dalam kehidupan bermasyarakat dalam konsumen pembangunan bukan hanya sebagai proses pembangunan, tapi juga sebagai pondasi yang berstruktur kuat.
“Sungguh ironis bila melihat sebuah kenyataan, apalagi jika melihat peran wanita tradisional yang selalu dianggap sebagai cadangan,” tutup Puji Hartini.
Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan foto bersama.
Kegiatan tersebut diikuti oleh berbagai organisasi perempuan yang ada di Nagan Raya diantaranya BKMT, BSUA, IBI, PKK, Gradasi, Srikandi, Forhati, TBM Alun-alun, Puji Center serta Keuchik Perempuan di dalam wilayah setempat.