Minahasa Utara, IndoLensa — Praktik dugaan penyalahgunaan kewenangan aparat polisi, ditengarai kembali terjadi, di wilayah hukum Polres Minahasa Utara.
Sesuai informasi yang dirangkum wartawan, disalah satu kediaman warga yakni lelaki SB di Desa Likupang I Kecamatan Likupang Timur, terjadi penggerebekan, dua hari lalu oleh Tim Buru Sergap (Buser) Polres Minahasa Utara.
Atas penggerebekan kelima warga tersebut, diduga kuat mereka tidak ditahan atau diproses hukum. Malah disinyalir sudah terjadi 86 alias kasusnya tidak dilanjutkan ke proses hukum, (damai dengan memberi uang).
Untuk mencari kejelasan kasus dugaan penggerebekan tanpa penahanan para terduga penjudi, wartawan mencoba menghubungi salah satu Kanit (Kepala Unit) Buru Sergap (Buser), namun WA maupun telpon dari nomor 0853424XXXX tidak direspon.
Selanjutnya belasan Wartawan mendatangi Mapolres Minahasa Utara, mengkonfirmasi info tersebut ke KBO Reskrim Ipda Melky Ponto, namun dia mengklaim tidak ada masalah itu.
“Maaf, sampai saat ini saya belum dapat informasi adanya masalah itu,” tutur Ponto sembari berlalu, Kamis (22/9/2023).Tak mau kasus yang terinformasi juga ada videonya itu bobol, Wartawan mencoba menghubungi Kasat Reskrim Polres Minahasa Utara, AKP Yulianus Samberi SIK via ponsel.
Namun menariknya sebagai pimpinan para kanit (Kepala Unit) Sambery juga membantah adanya informasi itu.
“Maaf, selaku pimpinan Reskrim, dalam beberapa hari ini saya tidak menerima laporan dan kordinasi anggota saya untuk sebuah penggerebekan, apalagi target perjudian. Jadi sekali lagi maaf, saya tidak tahu,” ujarnya tegas namun santun sambil memutus pembicaraan.
Diketahui Satreskrim Polres Minut adalah salah satu Polres yang paling giat melakukan gelar perkara (kasus) secara tertutup.
Jadi, dapat dikata mustahil kalau bawahannya bertindak, kemudian KBO dan Kasat Reskrim malah menjawab tidak tahu.
Sampai berita ini terbit, kejelasan informasi 86 judi masih ngambang, padahal diwilayah Desa Likupang I, sudah heboh adanya dugaan penggerebekan judi dan sudah di 86 ditempat dengan nominal cukup besar, karena para pemain adalah orang-orang berduit, bahkan konon ada oknum anggota polisi juga.
Adanya informasi yang diduga kuat berusaha ditutupi tersebut, masyarakat berharap Polda Sulawesi Utara dapat mengungkap kejadian itu supaya nama baik Polri tetap terjaga.
Sumber berita dari Wartawan senior minut J,.
(FerM & tim, Red)