Gelar Malam Perdamaian di Depan Mako Polres SBB, Kapolda: Jaga Persatuan dan Kedamaian

Maluku, Indolensa – Kepala Kepolisian Daerah Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif, mengajak seluruh elemen masyarakat di kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) untuk saling menjaga, bahu membahu menciptakan kehidupan yang rukun, damai dan saling menghormati sesama manusia.

Ajakan tersebut disampaikan Kapolda dalam sambutannya saat menghadiri acara malam persatuan yang digelar di halaman depan Polres SBB di Piru, Sabtu (16/9/2023). Kegiatan ini turut dihadiri sejumlah pejabat utama Polda, Forkopimda SBB, tokoh agama, tokoh adat, serta masyarakat dan personel Polres SBB.

Bacaan Lainnya

“Kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara yang multikultural, hal ini dapat kita lihat dari beragam suku, agama, dan budaya. Dengan hadirnya berbagai keragaman tersebut sudah sepatutnya kita saling menjaga, bahu membahu menciptakan kehidupan yang rukun, damai dan saling menghormati sesama manusia,” ajak Kapolda.

Orang nomor 1 Polda Maluku ini mengaku sangat menyangkan melihat adanya berbagai kejadian yang mengandung nilai intoleransi, berbau sara dan saling mojok memojok. Sebab, bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menjunjung tinggi nilai toleransi.

“Saya mengajak kita semua untuk menanamkan diri kita masing-masing tentang sifat sang tokoh di zaman kerajaan Majapahit yaitu Mahapatih Gajah Mada. Dengan kecintaannya kepada negara dan dengan kerasnya mempersatukan Nusantara yang saat ini monumennya baru dibangun tepat di Mako Polres SBB,” pintanya.

Kegiatan yang digelar ini, tambah Kapolda, merupakan ajang silaturahmi antara seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama berkomitmen menjaga situasi kamtibmas di wilayah Seram Bagian Barat. “Apalagi, tidak lama lagi kita akan menghadapi Pemilu serentak 2024. Mari kita bersama-sama menjaga situasi kamtibmas yang kondusif, agar SBB dan secara umum Maluku, bisa aman, damai dan sejahtera,” pungkasnya.

Untuk diketahui, sejumlah acara budaya lintas suku di Indonesia turut memeriahkan pelaksanaan malam persatuan tersebut. Diantaranya tari kecak dari Hindu, tari kolaborasi adat Buton, Maluku dan Jawa, nyanyian deen assalam, dance toleransi dari pemuda Katolik, paduan suara meddle Sulut, Batak, Maluku dan Papua dari personel Polres SBB, serta Kolaborasi rebana Masjid, terompet Gereja dan band.

Pos terkait