Istri di Surabaya Tega Bacok Suami, Begini Alasannya

IndoLensa, Surabaya – Sukemi (nama samaran) pelaku pembacokan di Jalan Pandugo Rungkut Surabaya, hanya terlihat pasrah saat ditanya Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana, dalam gelaran press release pada Jum’at (15/09/2023).

Alasan perempuan berusia 45 tahun, saat melakukan pembacokan terhadap laki-laki berinisial MS yang tak lain adalah suaminya sendiri, karena berhalusinasi telah didatangi ular besar sehingga langsung mengambil pisau daging lalu membacoknya.

Bacaan Lainnya

“Pelaku mengaku tidak merasa jika telah membacok suaminya karena halusinasi pandangannya yang dibacok adalah ular besar,” ungkap AKBP Mirzal Maulana.

Dalam keterangannya pelaku juga, jika beberapa hari sebelumnya mengalami kejadian-kekadian aneh seperti halusinasi dan susah tidur.

“Penyebab hal tersebut, kemungkinan tersangka banyak pikiran karena mempunyai hutang yang cukup besar kurang lebih 100 jutaan,” ucap AKBP Mirzal.

Selain itu, kata AKBP Mirzal Maulana, usai membacok korban, kemudian pelaku lari ke Kamar Mandi dan pingsan. Korban yang pada saat itu, dalam keadaan berlumuran darah di kepala, sambil tangannya memegang perut hanya bisa tersandar di pintu sambil meminta tolong.

“Beruntung, rintihan minta tolong korban, direspon oleh tetangganya sehingga langsung dibawa ke RSUD Dr Soetomo Surabaya untuk mendapatkan pertolongan medis,” kata AKBP Mirzal Maulana.

“Korban saat ini kondisinya sudah mulai membaik, namun masih dalam keadaan lemah, dan sudah boleh dibawa pulang oleh keluarganya dari rumah sakit,” sambungnya.

Diketahui, terkait peristiwa pembacokan, AKBP Mirzal Maulana menjelaskan secara rinci bahwa pembacokan terjadi pada hari Rabu tanggal 30 Agustus 2023, sekitar pukul 04.30 Wib, dan diketahui oleh tetangganya pada pukul 06.30 Wib.

Sementara itu, untuk pelaku saat ini masih dilakukan upaya penahanan di Rutan Mapolrestabes Surabaya.

Disisi lain, hubungan rumah tangga pelaku dan korban selama menikah tidak pernah bertengkar, hal itupun di ungkapkan oleh tetangganya dan juga saudara-saudaranya bahwa tidak pernah mendengar adanya pertengkaran diantara mereka dan terkesan rumah tangga baik-baik saja. (Spr99)

Pos terkait