BATAM, INDOLENSA.COM.
Kecamatan Batu Aji kembali mengguncang panggung pembangunan sosial. Rabu (26/11/2025), Fasum Griya Pratama RW 18, Kelurahan Buliang, menjadi arena penting lahirnya gerakan besar yang menandai keseriusan Batu Aji dalam mengubah kualitas pendidikan usia dini dan pemberdayaan keluarga. Pengukuhan Bunda PAUD kelurahan se-Kecamatan Batu Aji dan Pelantikan TP PKK berlangsung dengan energi yang memanas, penuh tekanan moral agar semua pihak bergerak tidak hanya di kata, tetapi di pekerjaan nyata.

Camat Batu Aji Addi Harnus, SE, tampil dengan karakter kepemimpinan yang kuat. Dalam sambutannya, Addi menegaskan bahwa pendidikan usia dini bukan bidang yang boleh disepelekan. Ia meminta seluruh Bunda PAUD untuk turun ke lapangan dan memastikan tidak ada pos PAUD yang terabaikan. Addi menyebut bahwa kualitas Batu Aji ditentukan oleh keberanian pihak-pihak terkait dalam menghadapi masalah secara langsung, bukan menunggu laporan masuk. Pesannya tegas: PAUD harus dikelola serius, cepat, dan tanggap terhadap kebutuhan masyarakat.

Ketua TP PKK sekaligus Bunda PAUD Batu Aji Sumi Astuti, SE, MM, menyampaikan kritik terbuka mengenai kondisi sejumlah PAUD di wilayahnya. Ia menyoroti langsung minimnya fasilitas di salah satu PAUD di Tanjung Uncang dan meminta para lurah segera melakukan peninjauan serta perbaikan. Sumi menegaskan bahwa peran Bunda PAUD bukan formalitas, melainkan ujung tombak pengawasan terhadap perkembangan anak-anak Batu Aji. Ia menekankan bahwa pembenahan PAUD adalah pekerjaan yang harus berjalan dari hari ke hari, bukan hanya pada saat seremoni.
Ketua DPW TP PKK Kota Batam Erdawati menambahkan dorongan agar PKK di Batu Aji lebih aktif menghidupkan kembali program keluarga dan pembinaan anak. Erdawati menyebut bahwa perubahan hanya bisa terjadi apabila seluruh kader bekerja dengan pola pikir baru: cepat, responsif, dan berorientasi hasil. Ia mengingatkan bahwa PKK bukan organisasi pendamping, tetapi penggerak utama di tingkat akar rumput.
Sementara itu, perwakilan MUI Batu Aji Ustadz Idris menekankan pentingnya pembentukan karakter anak sejak usia dini. Idris menyampaikan bahwa kecerdasan tanpa akhlak akan melahirkan generasi yang rapuh. Ia meminta agar PAUD di Batu Aji menanamkan nilai-nilai moral, keteladanan, serta kedisiplinan dalam setiap kegiatan. Menurutnya, pendidikan usia dini harus menjadi tempat yang tidak hanya mengasah kemampuan anak, tetapi juga membentuk kepribadian yang kuat dan beretika.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan KUA Batu Aji Mardianto, perwakilan Polsek Batu Aji Ipda J. Pardede, Ketua Kapus Batu Aji, jajaran lurah, Ketua LPM, ibu-ibu PAUD, RT/RW, dan sejumlah tokoh masyarakat. Kehadiran lengkap unsur pemerintah, lembaga keagamaan, dan komponen masyarakat menjadi penanda bahwa Batu Aji sedang bergerak dalam satu irama yang sama: mempercepat perbaikan layanan dasar masyarakat.
Tema besar kegiatan “Bergerak, Berkolaborasi, dan Menginspirasi” bukan hanya slogan pada backdrop. Dalam acara ini, tema tersebut terlihat sebagai ajakan kuat agar seluruh elemen di Batu Aji bekerja lebih cepat, lebih berani, dan lebih jujur menghadapi persoalan pendidikan usia dini. Batu Aji menegaskan bahwa masa depan generasi emas tidak boleh ditunda, dan seluruh pemangku kepentingan wajib mengambil perannya masing-masing.
Dengan semangat kolaborasi yang memanas dan tuntutan yang semakin tinggi, Batu Aji menunjukkan bahwa perubahan tidak lagi menjadi wacana—tetapi menjadi kewajiban yang harus dikejar tanpa menunggu esok hari.
Pewarta. Raihan
