Latihan SAR Laut di Ambon: Lantamal IX Siaga Hadapi Bencana Maritim

Ambon, Indolensa — Untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi situasi darurat di laut, Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon menggelar latihan manuver lapangan (manlap) pencarian dan penyelamatan (SAR) tahun 2025 di Teluk Ambon, Selasa (5/8/2025).

Latihan tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Komandan Lantamal IX, Kolonel Laut (P) Muhammad Firdaus, yang mewakili Komandan Lantamal IX, Brigjen TNI (Mar) Suwandi, S.A.P., M.M. Kegiatan ini dilaksanakan di Markas Komando Lantamal IX, Ambon, dan melibatkan berbagai instansi lintas sektor.

“Latihan ini bukan sekadar rutinitas, tetapi bagian dari skenario realistis untuk menguji ketangguhan personel dalam kondisi darurat nyata di laut,” kata Kolonel Firdaus saat membuka latihan.

Latihan manlap SAR laut dirancang menyerupai kondisi operasi sesungguhnya. Fokus utamanya adalah peningkatan respons cepat, penguasaan prosedur, serta sinergi antarinstansi dalam penanganan kecelakaan laut dan bencana maritim.

Selain unsur Lantamal IX, latihan ini turut melibatkan personel dari Polda Maluku, Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Kota Ambon, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Ambon, serta Dinas Kesehatan Kota Ambon.

Mereka dikerahkan bersama perlengkapan masing-masing untuk membentuk satuan tugas terpadu yang melakukan simulasi pencarian dan penyelamatan korban kecelakaan laut di wilayah Teluk Ambon.

Kegiatan ini juga menjadi ajang uji kemampuan koordinasi lintas sektoral, sekaligus pemantapan teknik evakuasi dan penanganan korban dalam berbagai skenario — mulai dari kecelakaan kapal, orang hilang di laut, hingga bencana akibat cuaca ekstrem.

“Sinergitas menjadi kunci utama dalam upaya penyelamatan di laut. Dengan latihan ini, kita perkuat pola komunikasi, kecepatan reaksi, dan kemampuan teknis yang harus dimiliki setiap elemen SAR,” ujar Firdaus.

Latihan manuver lapangan SAR laut ini merupakan bagian dari program latihan tahunan Lantamal IX, sekaligus bentuk komitmen TNI Angkatan Laut dalam menjaga keselamatan pelayaran dan merespons setiap ancaman kemanusiaan di wilayah perairan timur Indonesia.

Dengan medan laut Maluku yang luas dan dinamis, kesiapan pasukan dan kolaborasi antarinstansi menjadi fondasi utama dalam memastikan setiap nyawa di laut dapat diselamatkan dengan cepat dan tepat.