Ambon, Indolensa — Arah angin politik di tubuh Partai NasDem Kota Ambon tampaknya mulai bergeser. Gonjang-ganjing pergantian pucuk pimpinan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) mulai menjadi perbincangan hangat, usai munculnya nama Mourits Librecht Tamaela (MLT) dalam struktur pengurus DPW Partai NasDem Provinsi Maluku yang diumumkan awal pekan ini.
Tamaela, yang kini menjabat sebagai Ketua DPD NasDem Kota Ambon sekaligus Ketua DPRD Kota Ambon, kini santer disebut akan digeser dari posisinya di tingkat kota. Langkah itu menguat setelah Ketua DPW NasDem Maluku, H. Hamdani Laturua, SH, mengumumkan formasi baru pengurus wilayah, yang mencantumkan nama Tamaela sebagai bagian dari komposisi DPW.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada Surat Keputusan (SK) resmi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem. Namun spekulasi terus membesar baik di internal partai maupun di kalangan politisi lokal. Tiga nama disebut-sebut telah masuk radar DPP sebagai kandidat pengganti MLT: Johny Mainake, Adam Hadiba, dan Lheopold B. Nanulaitta (Broery). Ketiganya dinilai memiliki latar belakang politik yang cukup kuat dan jejaring kader yang mumpuni.
Menanggapi dinamika yang mulai bergulir ke permukaan, salah satu kader senior DPD NasDem Kota Ambon, Stevy Karmezach, buka suara. Saat ditemui di Four Palma Café, Ambon, Sabtu (2/8/2025), Stevy memilih bersikap tenang menghadapi kemungkinan rotasi kepemimpinan tersebut.
“Isu itu memang ada. Tapi kita harus tetap menunggu keputusan resmi dari DPP. Semua berjalan sesuai mekanisme organisasi,” ujar Stevy, bijak.
Ia menilai bahwa dalam sebuah partai besar, rotasi dan evaluasi adalah hal wajar. Namun harus diikuti dengan sikap dewasa dan kolektif, bukan terpecah oleh kepentingan sempit.
“Kalau nanti ada pergantian, saya hanya berharap sosok yang ditunjuk mampu menyatukan kader, menjaga semangat restorasi, dan membawa energi baru untuk NasDem Kota Ambon,” tambahnya.
Stevy juga mengingatkan para kader agar tak mudah terprovokasi atau terjebak dalam wacana spekulatif yang berpotensi mengganggu konsolidasi partai.
“NasDem ini rumah besar. Proses harus kita hormati, keputusan DPP adalah final. Apa pun hasilnya nanti, kita harus solid, loyal, dan tetap bergerak bersama,” tegasnya.
Pergantian kepemimpinan dalam partai adalah bagian dari dinamika yang sehat. Namun yang menarik dalam kasus ini adalah kemunculan nama-nama pengganti yang mengemuka sebelum SK resmi dikeluarkan. Apakah ini sinyal bahwa pergantian tinggal menunggu waktu? Ataukah hanya bagian dari kalkulasi internal Partai NasDem?
Yang jelas, arah kapal NasDem Ambon akan segera ditentukan. Siapa pun yang terpilih menjadi nakhoda baru, loyalitas dan persatuan kader adalah kunci agar kapal tetap melaju di tengah gelombang politik yang kian dinamis.
