Ambon, Indolensa – Momentum Hari Bakti TNI Angkatan Udara ke-78 dimaknai lebih dari sekadar seremoni. Lanud Pattimura mengambil langkah nyata melalui aksi donor darah lintas instansi, yang digelar di Pattimura Golf Club (PGC), Ambon, Rabu (…). Aksi ini tak hanya menyelamatkan nyawa, tapi juga menjadi simbol kuat solidaritas TNI-Polri dan lembaga sipil dalam satu tarikan napas: kemanusiaan.
Dipimpin langsung oleh Komandan Lanud Pattimura, Kolonel Pnb Sugeng Sugiharto, S.Sos., M.M., kegiatan ini melibatkan personel TNI AD, TNI AL, Polri, Basarnas, Bakamla, Satpol PP, dan unsur pemerintah daerah. Tak kurang dari 150 kantong darah berhasil dikumpulkan, yang seluruhnya akan disalurkan melalui Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Ambon untuk membantu pasien di rumah sakit rujukan.
“Donor darah ini bukan hanya bagian dari peringatan Hari Bakti, tapi juga perwujudan semangat pengabdian tanpa pamrih. Setetes darah bisa menyelamatkan nyawa, dan hari ini kami buktikan sinergi itu nyata,” ujar Danlanud dalam keterangannya.
Hari Bakti TNI AU yang jatuh setiap 29 Juli, menjadi pengingat atas pengorbanan tiga perwira TNI AU yang gugur dalam misi pengiriman logistik ke Yogyakarta tahun 1947. Semangat pengabdian yang mereka wariskan kini direfleksikan dalam aksi kemanusiaan yang konkret.
Kehadiran personel dari berbagai matra dan lembaga, menurut Danlanud, menunjukkan bahwa solidaritas antarinstitusi di Maluku bukan hanya jargon. “Kami tunjukkan bahwa pengabdian lintas seragam bisa menjelma jadi kekuatan besar untuk masyarakat,” tegasnya.
Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 7/D.III Ny. Enny Sugeng Sugiharto turut hadir dalam kegiatan ini, mendampingi puluhan anggota TNI AU yang secara sukarela mendonorkan darahnya. Hadir pula Kadispers Lanud Pattimura Letkol Adm Dana S., Kadislog Letkol Kal Agung Prahardanto, S.T., serta tamu undangan dari berbagai instansi.
Aksi donor darah ini menjadi penegas bahwa TNI AU tak hanya menjaga langit Indonesia, tetapi juga menyentuh bumi masyarakatnya dengan ketulusan dan kepedulian.
“Kami ingin masyarakat tahu, bahwa di balik seragam dan disiplin militer, ada hati yang siap memberi untuk sesama. Karena kemanusiaan adalah fondasi dari segala bentuk pengabdian,” tutup Danlanud.
