Ambon, Indolensa — Menjelang peringatan ulang tahun Republik Maluku Selatan (RMS) pada 25 April, Komando Distrik Militer (Kodim) 1504/Ambon menegaskan bahwa Negeri Aboru di Pulau Haruku tetap setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Penegasan ini disampaikan langsung oleh Dandim 1504/Ambon, Kolonel Inf. Leo Octavianus MS, S.Sos., M.I.Pol., dalam pertemuan strategis bersama unsur pimpinan Negeri Aboru di Hotel Santika Ambon, Senin (21/04/2025).
“Hari ini kami berdiskusi dan menyepakati satu sikap tegas: Pemerintah Negeri Aboru, melalui Pj. Raja, Ketua Saniri, dan Kepala Soa, menolak segala bentuk gerakan separatis. Aboru tetap merah putih. NKRI harga mati,” tegas Kolonel Leo.
Pertemuan tersebut turut dihadiri Kapolresta Pulau Ambon dan P.P. Lease, AKBP Dr. Yoga Putra Prima Setya, serta sejumlah tokoh adat dan aparat keamanan. Agenda ini digelar sebagai bagian dari langkah antisipatif terhadap potensi gangguan keamanan yang kerap muncul jelang 25 April, termasuk upaya pengibaran bendera RMS di wilayah-wilayah rawan.
Penjabat Raja Negeri Aboru, Yohanis Sinai, menegaskan bahwa pihaknya bersama seluruh elemen masyarakat siap menjaga stabilitas dan menolak keras gerakan separatisme.
“Kami berkomitmen penuh menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Tidak ada ruang untuk RMS di Aboru. Kami sudah lakukan pendekatan langsung, termasuk kepada eks pelaku dan simpatisan, agar tak lagi terpengaruh oleh provokasi,” ujar Yohanis.
Ia menambahkan bahwa paradigma masyarakat Aboru kini telah bergeser ke arah pembangunan dan kemajuan ekonomi. “Warga kami ingin masa depan yang lebih baik, bukan keterbelakangan akibat isu separatis,” imbuhnya.
Senada, Ketua Saniri Negeri Aboru, Joni Sinay, menyatakan, “Aboru yang dulu bukanlah Aboru yang sekarang. Kami ingin menatap ke depan dan membangun negeri bersama NKRI.”
Kasi Pemerintahan Negeri Aboru, Deny Usmany, juga menyerukan agar stigma negatif yang melekat pada Aboru segera dihapus. “Mari kita buka lembaran baru. NKRI harga mati,” tegasnya.
Dandim Leo Octavianus mengajak seluruh masyarakat Maluku, khususnya di Pulau Ambon dan P.P. Lease, agar tidak terprovokasi oleh isu-isu separatis.
“Jangan biarkan segelintir oknum merusak kedamaian kita bersama. Mari kita jaga Maluku tetap damai dan menjadi contoh nasionalisme sejati,” pungkasnya.