Ambon, Indolensa – Sebanyak 36 atlet Taekwondo asal Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) menunjukkan prestasi gemilang dalam Kejuaraan Taekwondo Liga Maluku Seri I 2025, yang digelar di Sport Hall Karpan, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, pada 24-26 Februari 2025. Mereka berhasil membawa pulang 20 medali emas, 13 perak, dan 2 perunggu.
Dari puluhan atlet yang berlaga, dua atlet terbaik asal MBD mencuri perhatian. Mikael Elia Jacob (lahir di Tomra, 14 Mei 2006), siswa SMAN 13 Tiakur, putra dari Verry Vendy Jacob dan Paulina Malewan, sukses meraih medali emas di kategori Poomsae. Sementara itu, Aditya Jacob (lahir di Tomra, 29 Juli 2009), juga siswa SMAN 13 Tiakur, putra dari Markus Jacob dan Kori Lewanwoar, membawa pulang emas di kategori Kyorugi.
Namun, di balik prestasi membanggakan ini, ada kenyataan pahit yang harus dihadapi para atlet. Seluruh atlet asal MBD berangkat ke Ambon dengan biaya sendiri, tanpa dukungan dari Pemerintah Daerah MBD.
Mikael Elia Jacob, peraih emas Poomsae, mengungkapkan harapannya agar atlet Taekwondo MBD mendapat perhatian yang lebih baik.
“Kami berharap atlet-atlet MBD semakin berprestasi dan terus memberikan hasil terbaik bagi daerah. Tapi, sayangnya, kami berangkat dengan biaya sendiri. Banyak teman kami yang seharusnya ikut, tetapi batal karena tidak punya dana. Kami ingin pemerintah memperhatikan Taekwondo, bukan hanya olahraga lain,” ujar Mikael, di Ambon (27/02/25).
Hal senada disampaikan oleh Markus Jacob, ayah dari Aditya Jacob, yang menyayangkan kurangnya dukungan pemerintah terhadap atlet-atlet berprestasi.
“Anak-anak ini datang ke Ambon membawa nama daerah, tapi tidak ada perhatian dari pemerintah. Pemda MBD jangan hanya mau menerima hasil ketika atlet sudah juara. Seharusnya ada dukungan sejak awal, agar anak-anak ini bisa terus berkembang dan mengharumkan nama MBD di tingkat nasional,” tegas Markus.
Kejuaraan Taekwondo Liga Maluku Seri I 2025 diselenggarakan oleh Pengprov TI Maluku dengan tujuan menjaring atlet terbaik di kategori Cadet, Junior, dan Senior. Para juara 1-4 serta atlet potensial akan masuk dalam Pemusatan Latihan Daerah (PLATDA) Maluku untuk dipersiapkan ke tingkat nasional, seperti PON, Kejurnas, dan Popnas.
Dalam sistem peringkat yang diterapkan, emas bernilai 5 poin, perak 3 poin, perunggu 2 poin, dan atlet potensial mendapat 1 poin. Peringkat ini akan menjadi dasar seleksi untuk mewakili Maluku dalam ajang yang lebih tinggi.
Dengan prestasi gemilang yang ditunjukkan atlet MBD, Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya harus lebih serius dalam membina dan mendukung atlet berprestasi. Dukungan dana, fasilitas latihan, dan perhatian terhadap cabang olahraga seperti Taekwondo menjadi krusial agar bakat-bakat muda tidak terbentur keterbatasan finansial.
Ke depan, para atlet dan pelatih berharap ada kebijakan konkret dari Pemda MBD agar bukan hanya menerima hasil, tetapi juga berinvestasi dalam pengembangan atlet sejak dini. Jika tidak, MBD akan terus kehilangan potensi besar yang bisa mengharumkan nama daerah di tingkat nasional dan internasional.