Simalungun.ILC | Pekerjaan rabat beton di Nagori Pematang Pane kecamatan Panombean pane kabupaten Simalungun. terindikasi menyimpang tidak sesuai RAB saat pengerjaan, pekerjaan rabat beton tidak di ketahui sumber Dana dari mana, tidak di pasangnya paan Pelang masyarakat menilai proyek siluman. kamis 31/10/2024 pukul 14.00 wib kru media di lokasi.
Dari pantauan kru media, proyek Rabat beton di kerjakan asal-asalan, campur tidak seperti rencana anggaran biaya, di sinyalir adukan setengah sak semen, pasir, kerikil menghasilkan 4 Beko setelah di aduk mengunakan molen, ini membuktikan adanya dugaan penyimpangan pekerjaan rabat beton yang dikerjakan pangulu Hutasoit.
Kru media saat berbincang-bincang dengan salah satu warga Pematang pane nama tidak ingin di sebut, banyak terungkap fakta mengejutkan sebelum dan setelah nya pangulu pematang pene Hutasoit menjadi kepala Desa, terkait harta benda yang ia miliki.
” Dulu sebelum menjadi kepala Desa ia hanya memiliki mobil roda anam jenis Dumtre sekarang hampir menjabat dua periode harta bendanya bertambah banyak tak hanya itu eskapator mini juga ada suda sukses lah dia,” ungkapnya
” Terkait rabat beton jln menuju pemakaman sebelumnya sudah di musyawarahkan di kantor Desa, baru beberapa hari ini saja di kerjakan, papan Pelang proyek memang belum ada di pasang pak,” pungkasnya
Dari sini kita bisa menilai indikasi kecurangan rabat beton di Nagori Pematang pane yang saat ini di kerjakan tercium aroma penyimpangan dampak papan proyek tidak terpasang, konon kabarnya proyek rabat beton mengunakan Dana Desa TA 2024 APBN.
Tak sampai di situ kru media mencoba menghubungi untuk menggali keterangan dari pangulu melalui pesan singkat wa, panggilan telpon, namun tidak ada jawaban malah no kru media di blok, sikap pangulu pematang pane tidak mencerminkan sosok pemimpin yang baik terbuka untuk semua, anti kritik hingga dengan mudah memblokir no orang yang kritis dengan kebijakan.
Kru media mencoba berkunjung ke kantor desa pematang pane pada pukul 14.23 wib untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut, namun kantor terlihat tidak berpenghuni.
Jika di nilai pangulu tidak benar-benar berfikir untuk membuat pemerintah Desa yang baik, disiplin, taat aturan serta menjalankan regulasi yang sudah di tetapkan, malah seolah-olah terlihat jabatan pangulu hanya dijadikan untuk mencari kekayaan semata.
Hingga berita ini di terbitkan redaksi indolensa pangulu pematang pane tidak dapat di hubungi untuk di mintai keterangan terkait pekerjaan yang saat ini sedang berlangsung.
Masyarakat berharap melalui media indolensa, agar inspektorat baik APH Tipikor maupun kejaksaan, agar dapat memeriksa (LHKPN) Laporan Harta Kekayaan Pemerintahan Nagori, demi menjaga kebocoran ke uang negara hingga berdampak kerugian ke uang negara di akibatkan maraknya praktek KKN Pemerintahan Nagori.
Red : Arif