PANGKALPINANG – Pasangan calon Erzaldi Rosman Djohan dan Yuri Kemal Fadlullah menyampaikan visi dan misi yang menekankan pembangunan berkelanjutan untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2024-2029. Mereka berkomitmen membawa provinsi ini menuju kemajuan yang selaras dengan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Ketua Umum PEKA Bangka Belitung, Suwanto Kahir, S.H., M.H., mengungkapkan pada Senin (7/10/2024) bahwa visi dan misi pasangan ini merefleksikan keseimbangan antara pembangunan fisik, kesejahteraan, dan pelestarian alam. “Bangka Belitung memiliki sumber daya alam melimpah, namun menghadapi tantangan degradasi lingkungan akibat eksploitasi tambang. Visi mereka menawarkan solusi yang logis dengan menekankan pembangunan berkelanjutan sebagai landasan utama,” kata Suwanto.
Misi pasangan Erzaldi – Yuri mencakup pengembangan ekonomi yang lebih beragam, tidak hanya bertumpu pada sektor tambang, namun juga sektor pariwisata, pertanian, dan perikanan. Hal ini dinilai penting untuk mengurangi ketergantungan ekonomi pada satu sektor dan menciptakan lebih banyak peluang kesejahteraan. Selain itu, kebijakan lingkungan menjadi pilar utama untuk menjaga kelestarian alam, terutama di wilayah yang sudah mengalami kerusakan.
Penegakan hukum dan kepastian regulasi juga menjadi fokus, terutama dalam memastikan kebijakan yang ada dapat diterapkan secara konsisten. Stabilitas politik dan keamanan menjadi prioritas untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi investor dan masyarakat.
Suwanto juga menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) di masyarakat dan pemerintahan. Menurutnya, kebijakan dan program tidak akan berhasil tanpa SDM yang kompeten. “Sinkronisasi hukum antara pusat dan daerah menjadi kunci untuk menciptakan keamanan dan keadilan sosial yang stabil. Ini penting untuk mengatasi tantangan regulasi di sektor tambang, ekonomi, hingga sosial budaya,” jelasnya.
Sementara itu, sektor bisnis di Bangka Belitung masih menghadapi hambatan perizinan yang tumpang tindih. Oleh karena itu, program Erzaldi – Yuri juga mencakup upaya memperkuat kepastian hukum dan menciptakan iklim bisnis yang kondusif untuk investasi.
Pertumbuhan ekonomi inklusif juga menjadi tujuan pasangan ini. Pelayanan publik yang efektif dan strategi inovatif di sektor pertambangan, pertanian, dan pariwisata diperlukan untuk menghadapi persaingan global. Kualitas pendidikan menjadi perhatian utama, dengan program peningkatan kompetensi guru dan pengembangan kurikulum yang relevan dengan potensi lokal.
“Pengembangan kurikulum yang mengintegrasikan potensi lokal seperti pertanian dan perikanan akan membantu siswa memahami nilai ekonomi daerah mereka. Akses pendidikan tinggi juga harus diperluas untuk menciptakan SDM yang mampu bersaing di tingkat nasional,” kata Suwanto.
Pengembangan infrastruktur dan peningkatan daya saing daerah juga menjadi bagian dari program Erzaldi – Yuri. Pengembangan pariwisata, terutama ekoturisme, dinilai sebagai strategi diversifikasi ekonomi yang mendukung daya saing Bangka Belitung. Pariwisata yang dikelola secara berkelanjutan dapat meningkatkan ekonomi lokal tanpa mengorbankan kelestarian alam.
“Diversifikasi ekonomi yang mencakup pengembangan sektor pariwisata dan industri kreatif akan mengurangi ketergantungan pada sektor tambang. Peningkatan produktivitas di sektor pertanian dan perikanan melalui teknologi modern akan menciptakan lapangan kerja berkualitas,” paparnya.
Ketahanan pangan juga menjadi isu penting. Reklamasi lahan bekas tambang untuk pertanian dinilai sebagai solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor. Pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan juga menjadi prioritas, dengan fokus pada pengembangan energi ramah lingkungan dan regulasi yang mendukung keberlanjutan.
“Bangka Belitung memiliki potensi besar dalam hal sumber daya alam, namun tantangan utama adalah menjaga lingkungan. Program ini diharapkan mampu mendorong pembangunan ekonomi tanpa merusak ekosistem yang ada,” tutup Suwanto.
(T-APPI)