Maluku, Indolensa – Pemerintah Kabupeten Maluku Tengah (Malteng) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku terkesan tutup mata dengan berbagai gejolak peristiwa yang terjadi di tengah masyarakat salah satunya adalah permasalahan pendidikan. Masalah ini hingga detik ini belum juga di tuntaskan seperti ketersedian suadaya perlengkapan di lingkungan sekolah.
Sekolah Dasar Negri (SDN) 48 Maluku Tengah yang berlokasi di Resetlemen Tonetanah area Kecamatan Teon, Nila, Serua (TNS) Kabupaten Maluku Tengah sekolah ini besatatus Negeri namun sayangnya sejak di dirikan beberapa waktu silam kurang mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah. Baik, Pemerintah daerah Kabupaten Maluku Tengah Maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku.
Kepala sekolah SDN 48 Maluku Tengah Jonafia Maipauw, S.Pd.SD kepada wartawan belum lama ini menuturkan bawasanya sekolah ini merupakan sekolah yang memiliki legalitas “baik” namun sayangnya suadaya yang di miliki belum memadai seperti ketersedian fasilitas sarana dan prasarana berupa perlengkapan komputer, ruang lep, ruang perpustakaan dan hal lain. Dari hal demikian memicu keterlambatan proses belajar mengajar kadang juga terlambat karena terbatas dengan hal yang ada,” Bagaimana anak-anak mau luangkan waktu di perpustakaan kalau ruanganya tidak ada, nah ini yang menjadi pertanyaan mungkinkah? Pemerintah bisa merealisasikan hal demikian,” Tutur kepsek.
Kemudian, ada juga kendala lain; seperti lokasi sekolah yang sering terendam. Yang paling fatal, lingkungan sekolah beredekatan langsung dengan air terkenang jika musim penghujan tiba? Semua kelas terendam. Hal demikian sudah menjadi langganan, namun sampai saat ini belum mendapatkan perhatian dari Pemerintah soal jalur air di lingkungan sekolah, sahut kepsek.
“Untuk sementara berbagai upaya kita lakukan seperti pembuatan jembatan darurat yang di lakukan oleh pihak komite sekolah dengan suadaya yang ada,” Agar anak-anak tidak lagi melewati lokasi air.
Nah kalau musim panas semuanya terasa baik-baik saja namun, jika musim penghujan tiba ya; seperti itu, kasihan anak-anak, akirnya proses pembelajaran kadang terhambat karena lokasi sekolah terendam.
Memang ada beberapa kelas yang bertingkat namun tidak bisa menampung jumlah siswa yang ada, sementara ini sekolah mendapatkan perhataian dari pihak jemaat GPM Tonetanah dengan peninjauan lokasi sekolah urainya.
Pihakya berharap Pemerintah daerah Maluku Tengah dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dalam hal dinas terkait seperti dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang serta dinas Balai Wilayah Sungai Provinsi Maluku dapat merealisasikan persoalan yang ada di SDN 48 Maluku Tengah sembarin membuat jalur air yang berada di lokasih sekolah, urainya berharap.(*)