Jakarta, Indolensa – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) buka suara terkait harga tiga saham perusahaan yang belakangan meroket karena diterpa isu akan diakuisisi. Ketiga saham itu di antaranya PT ICTSI Jasa Prima Tbk (KARW), PT Fortune Indonesia Tbk (FORU), dan PT Suryamas Dutamakmur Tbk. (SMDM).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan pihaknya senantiasa melakukan pengawasan terhadap transaksi perdagangan saham emiten apabila terdapat ketidakwajaran pergerakan saham.
“Tentu akan dilakukan analisis close monitoring terhadap saham-saham tersebut. Keterbukaan informasi atas fakta material menjadi salah satu pertimbangan penting dalam melakukan analisis untuk transaksi,” ujar Inarno dalam konferensi pers secara virtual, Senin (5/8/2024).
Inarno menjelaskan keterbukaan informasi memang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi lonjakan harga saham, termasuk untuk ketiga perusahaan tersebut.
Pihaknya pun juga terus memperhatikan apakah ada pihak-pihak yang melakukan transaksi pada periode sebelum keterbukaan informasi diumumkan. Jadi, OJK menelusuri apakah ada pihak yang melakukan transaksi memanfaatkan informasi yang belum diumumkan.
“OJK salah satunya menilai memperhatikan pihak-pihak yang melakukan transaksi pada periode-periode sebelum keterbukaan informasi untuk mengidentifikasi apakah transaksi tersebut dilakukan dengan memanfaatkan sebelum informasi diumumkan ke publik, seperti yang disebutkan, karena terdapat asimetris affirmation. Kita juga melihat hal tersebut,” terangnya.
Sebelumnya saham-saham perusahaan tersebut memang dihentikan sementara oleh PT Bursa Efek Indonesia karena terjadi kenaikan harga saham yang signifikan.
Saham PT ICTSI Jasa Prima Tbk (KARW) sempat dibekukan pada pertengahan 22 Februari 2022. Sebelumnya saham KARW telah disuspensi pada tanggal 19 Februari 2024.
Suspensi juga sempat dibuka untuk perdagangan sesi I tanggal 20 Februari 2024 namun kini berlaku lagi pada emiten jasa bongkar muat ini. Menurut Bursa langkah tersebut adalah sebagai bentuk perlindungan bagi investor.
Pada Februari itu, dalam rentan waktu sepekan saham KARW tercatat naik hingga 20,15%. Sementara dalam sebulan harga saham ini melesat hingga 215% atau naik 110 poin.
Kemudian PT Bursa Efek Indonesia (BEI) juga sempat melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) usai mengalami peningkatan harga signifikan pada Februari 2024. Sebelumnya saham FORU telah disuspensi pada tanggal 29 Januari dan 31 Januari 2024.
Bursa menjelaskan, langkah suspensi adalah bentuk perlindungan bagi para investor. Suspensi kali ini berlaku mulai perdagangan tanggal 29 Februari 2024.