Ambon, Maluku – Kapolresta P. P Ambon dan P. P Lease, Kombes Pol Driyano Andri Driyano Ibrahim, S.H, SIK, tiba di Saparua Pukul 12:00 WIT guna memastikan keamanan jalannya perayaan HUT Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura ke-207 tahun di Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Rabu (15/5/2023) besok.
Sebanyak 150 anggota personel Polri siap mengamankan dan ditugaskan khusus langsung pada 7 titik-titik dari target pengamanan perayaan tiap tahunan tersebut. Seperti telah diketahui pengamanan ini telah dilakukan sejak Kamis (09/05/24) lalu.
Kombes Pol Driyano Andri Driyano Ibrahim, S.H, SIK, mengharapkan, personil yang telah dibagi berdasarkan Sprin agar menempati pos-pos khususnya Pos Gunung Saniri, sebelum masyarakat lebih awal berada di kawasan Baileo (Rumag Adat), tempat pembakaran obor pattimura.
“Untuk Rute yang akan dilalui oleh Obor Pattimura agar dilakukan penebalan Personil pada titik-titik lokasi yang dianggap sangat rawan diantaranya Gunung Saniri, dan Perbatasan-perbatasan penyerahan Obor Pattimura,” kata Kapolresta.
Diketahui, Pahlawan Nasional Thomas Matulesy dengan gelar Kapitan Pattimura dalam perayaanya telah memasuki tahun ke-207. Momen perayaan setahun sekali itu diminati ribuan masyarakat tak hanya dalam Pulau Saparua, melainkan datang dari daerah-daerah lain yang ada di Maluku.
Bahkan momen bersejarah itu juga turut dihadiri Warga Negera Asing (WNA) yang terlihat berada, di padatnya masyarakat yang ada dikawasan puncak gunung Saniri.
Pelaksanaan perayaan HUT Pattimura bertujuan untuk melestarikan adat dan mengenang jasa para Pahlawan Nasional khususnya Kapitan Pattimura serta mengingatkan kembali bahwa Pulau Saparua merupakan tempat bersejarah, karena dari sinilah peradaban kemerdekaan nasional dimulai.
Kapolresta Ambon mengharapkan di moment hari Pattimura ini seluruh rangkaian dapat berjalan lancar, aman-aman, dan tidak ada permasalahan.
Selain itu, dirinya juga mengharapkan masyarakat tetap menjaga situasi Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban) tetap terkendali membantu aparat yang ada di Saparua, termasuk di pulau-pulau haruku, di Nusa Laut, dan juga di kota Ambon.
