Simalungun indolensa.com
Pembangunan jalan rabat beton sebagai akses jalan di pedesaan kini sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat desa sebagai sarana. penunjang kegiatan mereka sehari-hari dan di harapkan bisa meningkatkan perekonomian para petani dalam mengakomodasi hasil pertanian karena biaya transportasi bisa lebih ringan. Mengingat betapa pentingnya akses jalan bagi masyarakat desa, sehingga jalan yang dibangun harus bagus, sehingga diharapkan bisa bertahan lama.
Untuk memperoleh kwalitas yang bagus, maka campuran material harus diperhatikan. Biasanya menggunakan komposisi 1:2:3
Namun, sesuai pantauan media indolensa.com Kasus di lapangan, pembangunan jalan rabat beton yang berada di Nagori Partuahan Kecamatan Dolok Masagal Kabupaten Simalungun Sumatra Utara sudah banyak yang rusak dan retak-retak.
Di duga campuran material tidak sesuai takaran, terlihat beberapa titik yang sudah mengelupas hingga retak-retak. Padahal pengerjaan rabat beton mengunakan DD TA 2023 ini baru selesai dikerjakan beberapa hari.
Salah satu warga Masyarakat Partuahan inisial tidak ingin di sebut, saat ditemui awak media,di lokasi mebenarkan bahwa proyek jalan rabat beton ini baru saja selesai dikerjakan.
“Belum lama pak, tapi kok sudah banyak yang rusak,” katanya. Kamis,(18/01/24).
Sementara itu, Pangulu Partuahan D Sitanggang Kecamatan Dolok Masagal Kabupaten Simalungun, saat di konfirmasi di kantor Desa hanya menjawab kepada team media,tidak ada yang retak ataupun rusak,paktanya di lapangan tidak seperti apa yang di nyatakan Pangulu D Sitanggang.
Melihat pekerjaan rabat beton yang baru selesai dikerjakan beberapa hari, dengan menggunakan Dana Desa TA 2023,kondisinya saat ini sudah retak-retak., Ini mengundang perhatian salah seorang aktivis dari LSM Geram Banten Indonesai . Menurutnya, dalam penngerjaan rabat beton pihak pemerintah Nagori harus memperhatikan tata cara dan proses pengerjaan yang baik. “ Tapi kalau sudah begini kan merugikan keuangan Negara,” ujarnya
LSM Geram Banten Indonesia juga meminta agar Aparat penegak hukum(APH) segera menindak para penyedia yang nakal, karena selain merugikan keuangan Negara juga pekerjaannya pun asal-asalan dan tidak bertahan lama.
Red:Arif