Peringatan Hari Infanteri Ke 75, ini Kata Pangdam XVI Pattimura

Maluku, Indolensa – Dalam rangka memperingati Hari Juang Infanteri TNI-AD Ke-75 tahun 2023. Komando Daerah Militer (Kodam) XVI/Pattimura gelar upacara HUT Korps Infanteri Ke-75 di lapangan Merdeka, Ambon, Maluku. Selasa, (19/12/23).

Diketahui, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Syafrial, PSC., M.Tr. menjadi Inspektur Upacara (Irup).

Bacaan Lainnya

Momen penyerahan simbol Yuddha Wastu Pramuka Jaya oleh peleton terkahir sebagai panji-panji kebesaran korps Infanteri dan pesan-pesan jenderal Sudirman.

Disertai Iring-iringan drumband saat memasuki lapangan merdeka ditambah dengan pertunjukan penampilan pasukan tradisional tahun 1945 (Tentara Tempo Doeloe) mengingatkan perjuangan rakyat Indonesia yang ikut bergabung dalam ketentaraan di masa lampau menjadi kilas balik perjuangan rakyat Indonesia di masa itu. Menambah euforia pada acara kegiatan tersebut.

Selain itu, dengan di tandai meminum air kelapa muda oleh Irup, sebagai kilas balik perjuangan rakyat Indonesia di bawah Komando Panglima Besar Jenderal Sudirman yang bergabung dalam ketentaraan perang gerilya tanggal 19 Desember 1948 di masa lampau.

Dilanjutkan pembacaan surat tertulis Komandan Besar Persenjataan Infanteri Letjen TNI Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., yang di bacakan Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Syafrial, PSC., M.Tr., selaku Inspektur upacara.

“Ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada prajurit korps Infanteri di mana pun berada dan bertugas. Sehingga atas pengabdian dan pengorbanan sampai dengan saat ini, mampu mengharumkan nama baik Korps Infanteri dalam rangka mendukung tugas pokok TNI Angkatan Darat,” Ungkap Pangdam.

Latar belakang historis lahirnya hari Infanteri tidak terlepas dari keberhasilan perang gerilya di bawah komando panglima Jenderal Sudirman. Berdasarkan keputusan panglima Besar Jenderal Sudirman yang tertuang dalam perintah kilat No 1/PB/D/48 tanggal 19 Desember 1948, perang gerilya dilaksanakan oleh angkatan perang yang didukung penuh oleh rakyat di tiap-tiap kantong perlawanan (Wehrkreise).

Panglima besar Jenderal Soedirman memimpin langsung para pejuang saat melawan Belanda. Dengan menggunakan senjata tradisional dan perlengkapan perang yang terbatas, para pejuang kita mampu mengatasi tentara Belanda yang sudah memiliki senjata modern.

Metode perlawanan yang diterapkan yaitu serbu dan lari (Hit and Run) berasal dari basis gerilya yang tidak mengenal waktu operasi.

Para pejuang melakukan penyerangan ke pos-pos yang di jaga Belanda atau saat konvoi. Taktik tersebut membuat Belanda bingung dan kewalahan karena melakukan penyerangan secara tiba-tiba.

Para pejuang bergerak atau berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain dengan cara berjalan kaki. Strategi dan taktik itu membuat pasukan Belanda lemah dan kalah, sehingga mereka terpaksa mundur.

Dari peristiwa itu, kita bisa mengambil nilai-nilai berupa jiwa nasionalisme, cinta tanah air, rela berjuang, pantang menyerah, dan manunggal dengan rakyat. Nilai-nilai tersebut harus selalu terpatri di dalam jiwa dan sikap serta perilaku setiap prajurit Korps Infanteri”. Terang Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Syafrial, PSC., M.Tr. saat membacakan amanat tertulis Komandan Besar Persenjataan Infanteri Letjen TNI Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., di lapangan merdeka Ambon, Maluku.

Dengan ini, saya instruksikan kepada segenap jajaran prajurit Korps Infanteri mampu menjadi pelopor dalam mengatasi kesulitan rakyat di sekitarnya. Selain itu, selalu berdiri kokoh di atas pondasi jati diri prajurit sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan profesional. Tingkatkan semangat jiwa korsa yang positif, namun jangan sampai terjebak dalam jiwa korsa yang sempit. Ujarnya.

Menurut Pangdam XVI/Pattimura, mengacu pada harapan-harapan di atas dirinya menilai tema Hari Infanteri Ke 75 ini ialah “Infanteri yang profesional modern dan dicintai rakyat, sangat tepat dan patut dijadikan arah sebagai prajurit simpati dalam mengembangkan tugas di masa yang akan datang”.

“Infanteri yang modern dan selalu di hati rakyat. Hal ini sangat tepat dan patut dijadikan pedoman dan arahan bagi prajurit Korps Infanteri dalam mengemban tugas di masa yang akan datang”. Pungkasnya.

Kegiatan juga dihadiri oleh Irjen Pol (Purn) Drs. Murad Ismail, Sekda Provinsi Maluku Ir. Sadali Ie, M.Si,, Ketua Persit Kodam XVI/Pattimura, Kasdam XVI/Pattimura Brigadir jendral (Brigjen) TNI Agung Pambudi, Kapoksahli Pangdam XVI/Pattimura Brigjen TNI Syaeful Mukti Ginanjar, Inspektur Kodam (Irdam) XVI/Pattimura Brigjen TNI Muhammad Muchidin, PJ Walikota Ambon Bodewin Wattimena, Danrem, Komendan Lantamal IX Ambon Kolonel Marinir Said Latuconsina, S.E., M.M., M.T.., Kapolda Maluku diwakili oleh Waka Polda Maluku Brigjen Pol Stephen M Napiun, S.I.K., S.H., M.Hum, Wakil Ketua Persit dan Pengurus Persit, Forkopimda, PJU di Lingkup Kodam XVI/Pattimura, serta Tamu undangan lainnya.

Pos terkait