Maluku, Indolensa – Dalam rangka meningkatkan pemahaman petugas kesehatan, BPOM di Ambon adakan Bimbingan Teknis Keracunan Pangan bagi Tenaga Kesehatan bertempat di Swiss-belhotel Ambon Swissbell Hotel Ambon, Senin (27/11/23)
Kegiatan ini diikuti oleh tenaga kesehatan (PIC KLB Keracunan Pangan/PIC Pelaporan Spimker) dari puskemas dan rumah sakit se-provinsi Maluku dan dilaksanakan secara Hybrid.
Yang menjadi Narasumber dalam kegiatan ini yaitu Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Mylene Latumahina, S.Si., MPH; Direktur Medik & Kerawatan RSUP Dr Laimena Provinsi Maluku dr. Yan A. Noor, MPH; dan Plt. Direktur Pengawasan Peredaran Pangan Olahan BPOM RI, Dr. Didik Pursito, S,Pt.,M.Si.
Kepala BPOM Ambon, Tamran Ismail, S,Si.,MP dalam sambutannya menyampaikan bahwa Tujuan dilaksanakannya pelatihan ini juga sebagai antisipasi bila terjadi KLB keracunan pangan di masa mendatang, petugas Kesehatan sudah dibekali kompetensi dalam menangani kasus KLB-KP dengan tepat dan cepat.
Banyaknya kasus pangan yang diduga menjadi penyebab KLB-KP sering kali tidak dapat diuji karena penanganan yang tidak sesuai atau sampel yang tidak representative, maka peserta pelatihan juga dibekali materi tentang tata cara pengambilan contoh pangan KLB keracunan pangan.
Pada kesempatan yang sama Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM RI, Dra. Rita Endang.,Apt., M.Kes keamanan ketahanan pangan sangat penting untuk di jaga sepanjan rantai pangan. Hal ini juga disebabkan untuk mencega terjadinya KLB keracunan pangan, dimanan terdapat dua orang atau lebih yang mengalami gejala setelah mengkonsumsi pangan dan berdasarkan analis epidiologi pangan tersebut terbukti menjadi sumber keracunan.
Selain itu, melalui Peraturan Menteri Kesehatan No 2 Tahun 2013 tentang kejadian luar biasa keracunan pangan, diharapkan laporan adanya KLB yang berasal dari masyarakat, dapat ditindak lanjuti dengan empat aktivitas yaitu, penyelidikan KLB, pengambilan sample, pengujian sample serta pencegahan KLB.
“Diharapkan seluruh pemangku kepentingan yang hadir di saat ini untuk bersinergi, dan menunjang kesuksesan dari kegiatan penanganan dan pelaporan keracunan pangan di Maluku.” Ungkapnya