Simalungun indolensa.com
kebun Marjandi trkesan abai akan perawatan tanaman kelapa sawit,pasalnya
di sekeliling lahan banyak trlihat pelepa yang bergelantungan sertah di tumbuhi tanaman liar yang lebih parahnya tanaman banya yang rusak,padahal perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) memberikan biaya perawatan yang nilainya cukup besar.dengan harapan produksi tanaman kelapa sawit semangkin meningkat.peristiwa ini trjadi di Afd II unit Marjandi yang secara kebetulan PTPN Nusantara IV berada di kecamatan panei kabupaten Simalungun,SUMUT.
Dari hasil pantauan awak media indolensa.com pihak perkebunan PTPN IV Marjandi Abai akan pentingnya mutu dan produksi tanaman kelapa sawit guna menunjang perekonomian suatu perusahaan yang lebih meningkat serta dapat memberikan kesejahteraan bagi kariawan BUMN.
Hasil Audit, Luas Perkebunan Sawit Indonesia 16,8 juta ha, Lebih Luas dari Data yang Tercatat.Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyerukan dilakukannya audit perkebunan kelapa sawit paska kisruh harga minyak goreng sawit yang melonjak.
Luhut mengungkapkan, produksi minyak sawit mentah (CPO) Indonesia bisa mencapai 100 juta ton CPO pada 2040, Sementara produksi CPO Indonesia baru mencapai 46,9 juta ton di 2021.artinya untuk mendongkra produksi semangkin meningkat penting di lakukan kerja extra.
Justri berbanding terbalik fakta apa yang trjadi di lapangan, kebun milik BUMN unit Marjandi trkesan tidak bekerja sesuai apa yang sudah di intruksika Mentri kordinator bidang kemaritiman dan investasi ( Kemenko Marves ).
Saat melakukan kunjungan DPD Sumut LSM Geram Banten Indonesia ke kebun kelapa sawit unit Marjandi merasa miris melihat situasi di lapangan,Hinga berita ini di trbitkan salah satu pimpinan Engan berkomentar terkait dugaan pembiaran, minim nya perawatan serta kurangnya rasa kepedulian untuk melaksanakan tanggung jawab sebagai pucuk pimpinan di perusahaan BUMN,PTPN Nusantara IV unitn Marjandi.(Arif)