Maluku, Indolensa – Pengerjaan jalan Trans Pulau Buru Ruas Namrole Leksula, Kabulaten Buru Selatan (Bursel) sementara di kerjakan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Maluku.
“Jadi saat ini, kita sementara kerjakan jalan dari arah Bandara Namlea sampai Namrole, kita sementara melakukan pekerjaan reservasi jalan Marloso (Namlea) dan Mako (Namrole).” terang Kasatker PJN Wilayah I Provinsi Maluku, Bagus Artamana kepada media ini di ruang kerjanya. Rabu, (15/11/2023)
Ia mengatakan, pekerjaan itu panjangnya sekitar kurang lebih 95,78 KM yaitu melakukan aspal satu lapis 15 kg kemudian ada 0,9 kilo untuk pengaspalan dua lapis termasuk juga rekonstruksi jalan 700 meter.
“Jadi sampai dengan saat ini progresnya sudah mencapai 60%. Tinggal sedikit lagi dioverlay dan satu bulan terakhir akan kami kerjakan.” sambung Bagus
Diakuinya, hingga saat ini seluruh proses pekerjaan tidak ada kendala kecuali hujan karena pengaspalan jalan tidak bisa dilakukan.
“Untuk itu, kita ngebut November ini sampai akhir Desember, pekerjaan pengaspalan di sana selesai.” tandas Bagus
Selain itu, pihaknya juga melaksanakan pemeliharaan jalan diantaranya overlay, kemudian pemotongan rumput, tambal lubang, termasuk pemeliharaan bahu jalan.
Lanjut Bagus, ada juga jembatan Waihutar yang berada di wilayah Namlea yang diganti karena termakan usia.
“Jembatan ini sudah berusia lebih dari 50 tahun atau kondisi jembatan sudah jelek maka dari itu, kita ganti dengan jembatan box yang memiliki panjang sekitar 94 meter dan pekerjaannya pun sudah rampung 100%. Jadi dari arah Namlea–Namrole preservasinya sudah mencapai 60% sedangkan untuk jembatan sudah 100%.” Lanjutnya
Bagus juga merespon soal bendungan Way Apu, yang menurutnya jika bendungan itu selesai maka akan mengakibatkan jalan maupun jembatan di wilayah itu akan terendam air saat impounding (pengisian awal).
“Maka dari itu kita sudah siapkan satu jembatan untuk tambahan tiga jembatan yang sudah ada, semua itu kita buat supaya menghindari genangan. Dan dari empat jembatan ini, kita akan selesaikan pada tahun depan dan target kita itu setelah bendungan Way Apu selesai, jembatan akan selesai sesuai kontrak kita.” bebernya
Progresnya, kata dia, cukup bagus dan tidak minus karena sampai saat ini sudah mencapai 39,91%, hampir 40% ini dengan positif 0,24%.
“Pekerjaan ini juga tidak ada kendala mulai dari anggaran sampai di lapangan. Dan saya berharap pekerjaan ini bisa berjalan dengan lancar terus dan bisa selesai sesuai target,” tandasnya.
Terlepas dari itu, Bagus juga menyinggung soal Inpres.
Dikatakan bahwa di Pulau Buru ini tidak ada Inpres, maka pihak Kementerian PUPR mendorong Pemkab Buru dan Buru Selatan untuk segera mengusulkan Inpres jalan daerahnya dengan tematik yang mendukung tentunya yang menghubungkan kawasan-kawasan utama perekonomian di sana.
Semisal dari kawasan pariwisata, kawasan produksi pertanian, kawasan kebudayaan dan lain-lain dimana kesemuanya untuk kepentingan daerah masing-masing karena terhubung ke jalan nasional.
“Jadi intinya Inpres ini umumnya untuk memantapkan kondisi jalan daerah dan bisa juga diusulkan jalan daerah yang merupakan poros penghubung daerah yang kondisinya sekarang rusak itu dapat diusulkan sehingga bisa kami perbaiki. Inpres ini cuma untuk tahun depan saja dan ada kesempatan. Mudah-mudahan Pemerintah Kabupaten Buru juga Buru Selatan segera merespon dan segera mengajukan usulan, Kita siap kerja.” kembali tegasnya
Bagus menambahkan, Pemkab Buru dan Buru Selatan sebenarnya sudah berkordinasi dengan BPJN Maluku terkait dengan Inpres sejak tahun lalu. Hanya saja, terkendala berkas yang belum lengkap.
Olehnya itu, pihaknya mendorong kedua pemerintahan untuk dapat segera melengkapi kembali berkas dan segera diusulkan sehingga tahun depan bisa terakomodir dan dikerjakan.
“Jadi, kami bukan mau menjadi pahlawan saat ini, tetapi kami membantu masyarakat agar bisa menikmati infrastruktur jalan dan jembatan. Dan intinya masyarakat tidak kesulitan.” Ungkapnya