Di PKA-8, Tarian Rateub Meseukat Nagan Raya Sebagai Penyaji Terbaik

Banda Aceh – Kontingen Tarian Rateub Meseukat Kabupaten Nagan Raya keluar sebagai Penyaji Terbaik pada Lomba Tari Tradisional, Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 yang digelar di Indoor Taman Budaya Kota Banda Aceh.

Hal ini diketahui, setelah panitia penyelenggara mengumumkan hasilnya setelah kegiatan tersebut selesai dilaksanakan pada Jum’at (10/11/2023) malam.

Bacaan Lainnya

Sesuai jadwal, kegiatan lomba Tari Tradisional itu, digelar selama dua hari mulai tanggal 9 -10 November 2023 dan diikuti 23 kabupaten/kota di Aceh.

Perwakilan tari tradisional Nagan Raya sendiri yang tampil pada ajang itu, berasal dari Sanggar Seni Mahkota Sakti, Gampong Ujong Patihah Kecamatan Kuala Kabupaten setempat. Dibawah pimpinan Syeh Ida Nurmawan, S.Pd.

Syeh tari rateb meuseukat yang kesehariannya berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) Guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Suka Makmue dan juga memiliki usaha Make Up Pengantin, berhasil membawa anggotanya menjadi salah satu tim yang keluar sebagai juara.

Pada kesempatan itu, Ketua Bidang Kesenian, Rahmatullah, S.STP., M.Si, melalui anggotanya, Syeh Safari menjelaskan, tari rateb meuseukat Nagan Raya keluar sebagai salah satu penyaji terbaik kelima, setelah tampil di indoor taman budaya.

“Alhamdulilah berkat kekompakan tim dan doa dari masyarakat Nagan Raya, tim rateub meuseukat kita menjadi salah satu tim penyaji terbaik kelima,” ujar Safari.

Safari berharap, semoga kedepan tim Rateb Meusekat Nagan Raya dapat lebih meningkatkan lagi prestasinya terutama dalam bidang seni budaya.

“Maka dari itu, perlu kekompakan dan solidaritas dalam tim untuk mencapai semua peraihan yang terbaik guna membawa nama Nagan lebih baik lagi kedepannya,” ucap Safari.

Lebih lanjut, Safari menyampaikan, atas keberhasilan keluar sebagai tim Penyaji Terbaik, maka group kesenian tari Ratep Meuseukat Kabupaten Nagan Raya, diberikan uang pembinaan sebesar Rp. 7 juta rupiah dari panitia penyelenggara.

Pada kesempatan itu, Syeh Safari yang juga kenal sebagai Cahi Rapai Saman dan Seudati di Nagan Raya, juga mencerikatan filosofi singkat Tari Rateb Meusekat. Ia menyebutkan tari Rateb Meusekat ini adalah salah satu tari yang berasal dari Kabupaten Nagan Raya dan masih ditarikan sampai dengan sekarang.

Ia juga menyampaikan tari tradisional ini, berasal dari dua suku kata yaitu Ratep dan Meusekat, Rateb dalam bahasa Aceh dapat diartikan berzikir atau berdoa kepada Allah SWT, sedangkan kata Meusekat berasal dari kata Sakat yang dapat diartikan dalam Bahasa Aceh diam atau khusu’k.

“Jadi dapat dikatakan tari Ratep Meusekat bermakna kegiatan berdzikir yang dilakukan dengan khusyuk,” ujar Syeh Safari.

Selain itu, Syeh Safari juga mengungkapkan, bahwa dalam gerakan dan gaya dari Tari Rateb Meseukat diciptakan oleh Teungku Abdurrahim alias Habib Seunagan Nagan Raya, sedangkan yang menciptakan Syairnya adalah Teungku Chik di Kila, seorang ulama asal Seunagan yang hidup pada abad ke-19.

“Syair yang terdapat dalam tarian ini berisikan pujian dan sanjungan kepada Allah dan kepada Nabi Muhammad SAW dan dimainkan beberapa perempuan yang menggunakan pakaian adat Aceh,” terangnya.

Dikatakan, Kesenian ini juga sudah menjadi sebuah pertunjukan megah dan menarik untuk disaksikan keselarasan nada, syair serta gerakan menjadi kunci terbaik dalam melakukan berbagai gerakannya.

Sementara itu, di panggung utama Taman Sulthanah Safiatuddin Kota Banda Aceh pada hari yang sama Kontingen Nagan Raya juga mengikuti lomba Musik Tradisional dari Gruop Sanggar Rameune asuhan Disbudparpora setempat.

Sesuai jadwal, kegiatan Musik Tradisional itu, diselenggarakan selama tiga hari yakni mulai tanggal 9-11 November 2023 dan diikuti 16 kabupaten/kota di Aceh.

banner banner

Pos terkait