Banda Aceh – Kontingen Kabupaten Nagan Raya ikut memeriahkan kegiatan permainan rakyat pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 di Banda Aceh. Selasa (07/11/2023).
Event yang diikuti daerah penghasil giok tersebut, yaitu Perlombaan Engrang (Geunteut) merupakan salah satu permainan tradisional pada zaman dahulu.
“Permainan engrang ini merupakan salah satu permainan tradisional khas Indonesia yang digolongkan sebagai bagian olahraga tradisional tempo dulu,” ujar Ketua Bidang Lomba Permainan Rakyat Kabupaten Nagan Raya, Ardinata Ibrahim, SP yang diwakili Rustam Cut.
Ia menyebutkan, untuk lomba permainan enggrang sendiri pada PKA kali ini diikuti 19 dari 23 kabupaten/kota dan berlangsung di Bantaran Krueng Lamnyong.
“Kabupaten Nagan Raya mendapat sesi ke-3 yang satu grub dengan Kabupaten Abdya, Bireuen dan Aceh Timur,” kata Rustam.
Lebih lanjut, Rustam yang merupakan seorang pelatih permainan enggrang dari Nagan Raya menyampaikan, peserta yang ikut pada lomba “geunteut” ini berjumlah 1 orang yaitu Muhammad Said Pritama, merupakan siswa SMAN 1 Suka Makmue asal Desa Cembreng, Kecamatan Tadu Raya.
“Alhamdulillah acaranya berjalan sukses. Namun, kita belum berhasil mendapat juara dalam ajang kali ini. Insya Allah kedepan kita akan terus berusaha agar permainan ini bisa mendapatkan hasil yang terbaik,” papar Rustam.
Sebagaimana diketahui, permainan enggrang (geuntuet) adalah suatu permainan rakyat berbentuk tongkat panjang yang terbuat dari bambu, dimana seseorang berdiri diatasnya, kemudian berjalan dalam jarak waktu tertentu.