Maluku, Indolensa – Pasca hilangnya warga Jerili EY. Pelmelay (52) Kecamatan TNS Kabupaten Maluku Tengah (Malteng di pulau Serua perairan Banda sejak tanggal 06 Oktober 2023 belum juga mendapat titik terang.
Pasalnya kehilangan korban masih menjadi tanda tanya besar bagi pihak keluarga sejak korban hilang di laut. Menurut keterangan yang di hinpun media RADAR MALUKU.com korban, melaut sejak pukul 10.00 Wit bersama dengan rekan nelayan yang lain sampai pada pukul 14.00 Wit korban belum juga pulang ke rumah hingga menimbulkan panik warga sekatar.
Di situlah warga berbondong – bondong mengunakan suadaya yang ada dengan menggunakan sanpan, untuk mencari keberadaan korban namun, yang di temukan warga hanyalah sanpan, perahu tanpa ada korban. Pencarianpun berlanjut hingga, Selasa, (10/10/2023).
Dari pencarian itu belum juga menemukan tanda-tanda keberadaan korban
“Sekretaris Negri Jerili Noldy Pelmelay saat di hubungi wartawan melalui via WhatsApp pihaknya mengatakan sampai dengan sekarang korban belum juga di temukan bedasarkan informasi yang di dapat dari warga di pulau Serua sejak korban hilang itu. Warga Jerili yang bermukim di pulau sudah, berupaya untuk mencari keberadaan korban namun, hingga saat ini korban belum juga di temukan, ketus Pelmelay”.
Kami, Pemerintah Desa (Pemdes) sudah berkoordinasi dengan Camat Kecamatan TNS Ronald Wonmaly atas kejadian ini dan juga pihak dinas terkait seperti Barsanas agar upaya pencarian di bantu dengan warga bisa mendapatkan korban.
Sambung Pelmelay, kemarin bpk Raja telah berkordinasi dengan basarnas serta pihak lain agar bisa mendapatkan informasi ini dan bisa di ketahui oleh masyarakat dari pulau lain seperti, pulau Teon dan pulau Nila serta pulau – pulau lain yang berdekatan dengan pulau Serua Jika ada warga yang mendapatkan atau menemukan jenasa korban maka bisa menghubungi pihak keluarga atau pihak berwajib ujarnya.
Lanjut Pelmelay proses pencarian sementara di hentikan sambil menunggu pihak keluarga dari Jerili pulau Seram menuju pulau Serua untuk proses pencarian selanjutanya.
” Saya rasa ini perlu ketabahan pihak keluarga agar bisa menghadapi persoalan ini” ketusnya mengakiri .(*)