IndoLensa.com || Mojokerto – Memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, Pemerintah Kota Mojokerto mengadakan Kenduri 5000 Layah Gema Maulid Bersama Gus Muwafiq dan Ning Ita, Minggu (24/9/2023) di GOR Seni Majapahit Kota Mojokerto.
Wali Kota Mojokerto, Hj. Ika Puspitasari, S.E. mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah hadir untuk memeriahkan Kenduri 5000 Layah Gema Maulid.
“Kami mengundang dari berbagai elemen masyarakat yang tak hanya kalangan NU saja. Tapi ada perwakilan dari Muhammadiyah, LDII, Muslimat, Aisyiah dan Fatayat,” ungkap Ning Ita sapaan karib Wali Kota Mojokerto.
Pihaknya bersyukur masih diberi nikmat untuk bisa melaksanakan agenda rutin maulid dengan kenduri 5000 layah.
“Semoga tradisi kenduri 5000 layah bisa dilestarikan dan diwariskan ke generasi penerus anak cucu kita,” pesan Ning Ita.
Gus Muwafiq saat menyampaikan ceramahnya
Gus Muwafiq menambahkan, Nabi Muhammad SAW lahir pada tahun 571 Masehi di Arab Saudi. Dimana saat itu di sana masih masuk zaman Jahiliyah.
“Saat pertama kedatangan Nabi Muhammad SAW, orang Arab sempat kaget karena sebelumnya yang dikenal adalah berhala saja. Yang mengerti kenabian saat itu justru dari orang Nasrani,” terang Gus Muwafiq.
Lebih lanjut dikatakannya, seiring berjalannya waktu, Agama Islam kemudian berkembang. Hingga akhirnya sampai di tanah Jawa. Islam masuk ketemu sama orang Jawa yang Bhinneka Tunggal Ika.
“Saat itu kemudian terjadilah beberapa akulturasi budaya. Seperti yang awet saat ini salah satu contohnya dalam memperingati Maulid Nabi dengan membawa layah berisi makanan,” jelas Gus Muwafiq.
Lebih jauh dikatakannya, pihaknya mengapresiasi Pemerintah Kota Mojokerto yang telah rutin menginisiasi kenduri 5000 layah setiap tahunnya.
“Dengan demikian kita bisa terhindar dari perpecahan serta tidak mudah diadu domba. Selain itu, kita bisa mendapatkan keberkahan karena bisa makan bersama dan doa bersama,” harap Gus Muwafiq. {Spr99}