Ambon, Indolensa – Pengendalian Penduduk melalui penurunan Total Fertility rate (TFR) atau jumlah anak yang dimiliki oleh seoarang Wanita pada masa reproduksi, menjadi sangat penting dan sesuai amanat RPJMN 2020–2024.
TFR yang diharapkan adalah 2,1 pada tahun 2024, sedangkan berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017, mengalami penurunan dari angka 2,6 pada tahun 2012 dan menjadi 2,4 pada tahun 2017.
Upaya untuk menurunkan TFR adalah dengan meningkatkan pemakaian alat Kontrasepsi. Pada saat ini pemakaian alat kontrasepsi masih dibebankan kepad Wanita. Hal ini dapat diihat dari rendahnya presentase pria yang memakai kontrasepsi dibandingkan dengan presentase Wanita yang memakai alat kontrasepsi.
Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku melalui Tim Kerja Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi menggelar kegiatan Pertemuan Motivator Dan Pembinaan Kelompok Kb Pria Tingkat Provinsi Maluku Tahun 2023 yang berlangsung di Aula Baileo Kencana Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Jumat (11/08/2023).
Hadir sekaligus membuka kegiatan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Dra. Renta Rego, Narasumber dari Rumah Sakit Hative Passo dr. Yoki Stefanus, M.KM, Ketua Tim Kerja KBKR Dina Sabandar bersama Tim Kerja.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Dra. Renta Rego dalam sambutannya menyebutkan Capaian persentase kesertaan KB Pria pada Tahun 2022 sebesar 3,72 persen atau sekitar 72,32 persen dibandingkan dengan target yang ditetapkan yaitu 5,13 persen.
“Kondisi ini disebabkan oleh berbagai alasan seperti adanya pandangan bahwa KB adalah urusan Wanita, pilihan kontrasepsi pria yang masih sedikit yaitu hanya kondom dan Vasektomi, terbatasnya tenaga medis dan fasilitas pelayanan Kesehatan yang dapat melayani vasektomi, masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran pria untuk ber-KB serta adanya rumor negative tentang KB Pria, masih kurangnya dukungan tokoh Masyarakat/tokoh agama /tokoh adat terhadap KB Pria,” sebut renta.
Lebih lanjut Renta menjelaskan Upaya berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta dalam melakukan komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) serta advokasi mengenai pentingnya KB Pria kepada seluruh tingkatan Masyarakat tidak pernah berhenti sehingga pengetahuan Masyarakat tentang KB Pria semakin bertambah.
“Kelompok KB Pria merupakan wadah pembinaan peserta aktif KB Pria baik akseptor kondom maupun akseptor vasektomi. Kelompok ini berperan penting dalam peningkatan kesertaan KB Pria terutama vasektomi sebagai salah satu Metode kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) bagi Pria”, jelasnya.
Inventarisasi data Lapangan terhadap Jumlah Kelompok KB Tahun 2022 di Provinsi Maluku yaitu berjumlah 6 Kelompok diantaranya, Kelompok KB Pria Malona Manise Kusu-Kusu, Kelompok KB Pria Mutiara IV Benteng, Kelompok KB Pria Lalang Buana Waiheru, Kelompok KB Pria Passo, Kelompok KB Pria Wailatu Tulehu, dan Kelompok KB Pria Pisda Leihitu Barat.
Renta Rego berharap dengan adanya pertemuan Motivator dan Kelompok KB Pria menjadikan Kelompok KB Pria khusunya di Provinsi Maluku bisa terus eksis dan kesertaan KB Pria dapat mencapai target yang sudah ditetapkan seperti menurunnya Total Fertility Rate (TFR).
Pada kesempatan yang sama Ketua Panitia Kegiatan Ismi Fitriyani, S.E menyampaikan Tujuan dilakukan kegiatan tersebut untuk Meningkatkan kesertaan KB Pria dalam keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Dan Tujuan Khusus Untuk Meningkatkan komitmen kelompok KB Pria dalam memberikanKIE/Sosialisasi/Penyuluhan kepada individu, keluarga dan Masyarakat serta Meningkatkan komitmen pemerintah daerah dan mitra kerja terhadap perkembangan dan pengelolaan Kelompok KB Pria.
Lanjut Ismi mengharapkan komitmen kelompok KB Pria dalam memberikan KIE/Sosialisasi/penyuluhan kepada individu, keluarga dan Masyarakat dan komitmen pemerintah daerah dan mitra kerja terhadap perkembangan dan pengelolaan kelompok KB pria dapat meningkat.
Untuk diketahui Peserta kegiatan Pertemuan Motivator dan Kelompok KB Pria sebanyak 20 orang yang terdiri dari Pengelola Program KBKR, OPD KB Kota Ambon, PKB/PLKB Kota Ambon dan Maluku Tengah, Motivator dan Kelompok KB pria.