Ambon, Indolensa – Usai memimpin Upacara Hari Bakti PU ke-80, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Maluku, Dr. Ir. Yana Astuti, S.T., M.T., memberikan keterangan pers mengenai kesiapan infrastruktur daerah dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem dan momen Natal serta Tahun Baru (Nataru).
Menanggapi hujan deras yang terus mengguyur Maluku dan risiko geografis sebagai wilayah kepulauan yang dekat dengan gunung berapi, Dr. Yana Astuti memaparkan tiga strategi utama PUPR:
- Memastikan Kesiapan Infrastruktur: Menjamin seluruh infrastruktur dalam kondisi baik.
- Penguatan Koordinasi dan Komunikasi: Meningkatkan sinergi antarlembaga untuk penanganan cepat apabila terjadi kondisi darurat.
- Pengadaan Logistik dan Sumber Daya: Memastikan ketersediaan alat berat dan material darurat di lokasi yang rawan bencana agar penanganan dapat dilakukan secara langsung dan cepat.
- Monitoring dan Evaluasi: Melakukan pengawasan rutin terhadap lokasi-lokasi rawan bencana guna melakukan tindakan mitigasi sejak dini.
Terkait perayaan Nataru, Yana Astuti menegaskan fokus utama PUPR adalah sektor Bina Marga (Jalan dan Jembatan).
”Kami memastikan bahwa kelancaran dan kondisi jalan dan jembatan kami dalam keadaan prima, sehingga masyarakat nanti bisa menikmati dan bisa silaturahmi dengan keluarga… berjumpa keluarga dengan selamat, insyaallah,” ujarnya.
PUPR Maluku menargetkan progres penanganan infrastruktur sesuai anggaran 2025 akan tercapai di angka 99 persen. Artinya, seluruh capaian yang direncanakan dapat terealisasi.
Yana Astuti juga memberikan penjelasan rinci terkait program Infrastruktur Jalan Daerah (IJD):
-
- Pulau Saparua: Program IJD Tahap 1 di Pulau Saparua, khususnya untuk pekerjaan di Hari-Hari Gunung, ditargetkan selesai akhir Desember 2025. Hal ini penting mengingat Saparua akan menjadi tuan rumah acara Natal Nasional/Dunia.
- Seram Bagian Timur (SBT) dan Kepulauan Lain: Untuk wilayah seperti SBT, Seram Bagian Barat (SBB), Maluku Tengah, Pulau Aru, dan Ambon, penanganan IJD dilakukan melalui skema multi-years contract.
”Penanganan cuaca ekstrim di Maluku ini, seperti kita ketahui, memang akhir-akhir ini hujan terus menerus mengguyur Maluku. Dan kita ketahui juga secara geografis ya, bahwa di Kepulauan Maluku dan juga dari Kontur Maluku ini, kita dekat dengan Vesar, Gunung Berapi, dan lain sebagainya.”
Ia memastikan bahwa pembangunan infrastruktur di SBT akan rampung pada tahun 2027. Komitmen ini sejalan dengan pesan Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan pembangunan infrastruktur hingga ke lini daerah dan pulau terluar.
