Ambon, Indolensa – Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) turut mendampingi kunjungan kerja Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dalam rangka menghadiri rangkaian kegiatan Festival Banda Heritage di Kepulauan Banda, Maluku Tengah, Selasa (25/11/2025).
Menteri Dalam Negeri tiba di Bandara Internasional Pattimura, Ambon, sekitar pukul 06.10 WIT menggunakan maskapai Batik Air. Kedatangannya didampingi langsung oleh Zulkarnain Awat Amir dan disambut oleh Hendrik Lewerissa bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Maluku.
Turut hadir dalam penyambutan tersebut anggota DPRD Provinsi Maluku, Anggota DPR RI Saadiah Uluputy, serta Bupati Seram Bagian Timur. Usai prosesi penyambutan, rombongan bersiap melanjutkan perjalanan laut menuju Banda Naira yang dijadwalkan berangkat pada pukul 08.20 WIT.
Rombongan Mendagri tiba di Banda Naira sekitar pukul 13.46 WIT dan disambut dengan seremoni adat khas Banda sebagai bagian dari rangkaian Festival Banda Heritage. Penyambutan berlangsung meriah melalui tarian tradisional, pengalungan syal, serta suguhan budaya lokal yang mencerminkan kekayaan sejarah Kepulauan Banda.
Dalam kesempatan tersebut, Mendagri juga menyempatkan diri berfoto di sejumlah titik ikonik, termasuk dengan latar belakang Gunung Api Banda yang menjadi simbol historis kawasan rempah dunia.
Setelah prosesi penyambutan, rombongan menuju Hotel Molana untuk santap siang dan istirahat sebelum melanjutkan agenda kunjungan lapangan.
Agenda sore hari difokuskan pada kunjungan ke sejumlah situs sejarah di Pulau Lontor. Rombongan mengawali kegiatan dengan mengunjungi rumah guru milik orang tua Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, kemudian melanjutkan ke kawasan bersejarah Parigi Tua.
Kunjungan tersebut ditutup dengan peninjauan ke situs Pohon Sejuta Umat, salah satu simbol penting perjalanan sejarah dan sosial masyarakat Banda.
Usai seluruh rangkaian kegiatan di Lontor, rombongan dijadwalkan kembali ke Banda Naira pada sore hari.
Kunjungan kerja Mendagri ke Kepulauan Banda ini menegaskan komitmen pemerintah pusat bersama pemerintah daerah dalam mendukung pelestarian sejarah, penguatan identitas budaya, serta pengembangan pariwisata berbasis heritage di Maluku Tengah.
Festival Banda Heritage sendiri menjadi momentum strategis untuk mengangkat kembali peran Banda Naira sebagai pusat sejarah rempah dunia sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui sektor pariwisata budaya.
