Batam — Di balik warung-warung kecil dan kios pinggir jalan, Tim Indolensa.com menemukan sesuatu yang jauh lebih gelap dari sekadar peredaran rokok murah. Seorang perokok yang kami temui menyampaikan keluhan yang terdengar biasa pada awalnya, namun berubah menjadi potongan puzzle yang mengungkap pola distribusi mencurigakan.
Ia sudah bertahun-tahun merokok OFO. Tapi kini OFO hilang—bukan sekadar kosong di satu tempat, melainkan tak terlihat di seluruh wilayah.
“OFO hilang total, Bang. Bukan langka lagi… tapi kayak dihentikan. Kawan-kawan bilang pabriknya tutup, gudang kosong,” ungkapnya lirih.
Namun yang membuat pengakuannya menggelap adalah perbandingan dengan keberadaan rokok UFO.
“Yang bikin merinding itu, Bang… UFO malah makin banyak. Stoknya nggak pernah putus. Kayak ada yang jagain alur masuknya.”
Fenomena ini menghadirkan kontras yang terlalu rapi untuk disebut kebetulan:
Satu merek hilang tanpa jejak, sementara satu merek lain mengalir tanpa hambatan—seolah memiliki jalur distribusi yang tidak terlihat, tidak tercatat, dan tidak terjamah oleh operasi resmi apa pun.
Warga itu menambahkan kalimat yang membuat tim liputan terdiam beberapa detik:
“Kita cuma orang kecil, Bang. Tapi kadang kalau sesuatu terlalu mulus, justru di situlah gelapnya. Yang hilang itu yang nggak punya punggung. Yang muncul terus itu yang punggungnya tebal.”
Di antara lorong distribusi yang tidak terpantau dan pergerakan barang yang terlalu mulus untuk disebut spontan, muncul dugaan bahwa ada kepentingan besar yang bekerja dalam senyap.
Tidak ada suara. Tidak ada pengumuman. Tidak ada penertiban. Tapi barang tetap mengalir.
Seolah ada jalur gelap yang dibuka khusus — dan ditutup rapat dari publik.
Fenomena ini bukan sekadar soal rokok ilegal. Ini soal arus barang yang hanya bisa hidup jika ada tangan-tangan kuat yang menopangnya dari balik layar
Pewarta. : Raihan
