Zulkarnain Awat Amir: Karnaval Jadi Ruang Kreatif Promosi Budaya Lokal, Perkuat Simpul Kebinekaan Menuju Harmoni

Masohi, Indolensa – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Kota Masohi semakin semarak dengan digelarnya Karnaval Budaya. Bupati Maluku Tengah (Malteng), Zulkarnain Awat Amir, secara resmi membuka karnaval tersebut di depan Tugu Pamahanunussa, Sabtu (1/11/2025), dan menegaskan pentingnya acara ini sebagai refleksi identitas daerah.

​Bupati Zulkarnain menyatakan bahwa pagelaran karnaval budaya bukan sekadar acara seremonial semata, melainkan wujud nyata dari kekayaan dan keanekaragaman budaya yang dimiliki masyarakat Malteng.

​“Karnaval budaya ini adalah upaya kita bersama untuk melestarikan, memperkenalkan, dan mengembangkan warisan budaya lokal yang menjadi identitas dan kebanggaan kita,” ujarnya di hadapan ribuan warga yang antusias memadati lokasi kegiatan.

​Karnaval ini menampilkan partisipasi yang luar biasa, diikuti oleh 30 kelompok peserta yang terdiri dari negeri-negeri adat dan berbagai paguyuban. Setiap kelompok menampilkan keunikan adat, pakaian tradisional, tarian, dan simbol-simbol budaya yang mencerminkan khazanah kearifan lokal dari seluruh penjuru Maluku Tengah.

​Sejalan dengan tema HUT ke-68 Kota Masohi, yaitu “Masohi Berbudaya, Masohi Bersaudara”, Bupati berharap karnaval ini berfungsi sebagai media strategis:

  1. Mempertautkan simpul-simpul kebinekaan menjadi kekuatan yang harmonis.
  2. Memberikan rasa damai dan nyaman bagi seluruh masyarakat.
  3. Menjadi media penguatan persatuan dan kesatuan bangsa.
  4. Menggairahkan perekonomian masyarakat dan memacu semangat gotong royong.

​Bupati menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh panitia, peserta, dan seniman atas kerja keras mereka menyukseskan acara ini. Kehadiran berbagai unsur pimpinan daerah, termasuk Ibu Betty Epsilon Idroos, Forkopimda, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX Maluku, hingga pimpinan BUMN/BUMD, menjadi bentuk nyata dukungan terhadap upaya pelestarian budaya di Kabupaten Malteng.

​Dengan semangat kebersamaan dan rasa cinta pada tanah air, Karnaval Budaya HUT ke-68 Kota Masohi menjadi momentum untuk mempererat tali persaudaraan antarbudaya dan meneguhkan jati diri masyarakat Maluku Tengah sebagai bangsa yang berbudaya, bersaudara, dan berdaulat.