Jakarta, Indo Lensa – Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) menggelar aksi boikot terhadap stasiun televisi Trans7, menyusul tayangan yang dinilai mengandung unsur pelecehan terhadap ulama dan santri. Aksi tersebut menjadi bentuk protes moral sekaligus seruan agar media massa lebih bertanggung jawab dalam menayangkan konten kepada publik, Senin (20/10/2025).
Dalam keterangannya, PP KAMMI menegaskan bahwa media memiliki peran strategis dalam membentuk opini publik dan karakter bangsa. Karena itu, lembaga penyiaran diminta menjaga nilai moral, etika, serta sensitivitas terhadap simbol keagamaan dan budaya masyarakat Indonesia.

“Kami mendesak agar pihak Trans7 dan seluruh lembaga penyiaran di Indonesia lebih berhati-hati dalam memproduksi maupun menayangkan konten. Media harus menjadi sarana edukasi dan pencerahan, bukan sumber kontroversi atau pelecehan terhadap simbol-simbol keagamaan,” tegas perwakilan PP KAMMI dalam keterangan resminya.
PP KAMMI juga meminta Trans7 melakukan evaluasi internal dan memberikan klarifikasi terbuka kepada masyarakat. Langkah itu dinilai penting untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap media nasional sebagai penjaga nilai-nilai kebangsaan.
Lebih lanjut, organisasi mahasiswa Islam tersebut mengajak seluruh media untuk berkolaborasi dengan pemuda, lembaga pendidikan, dan ormas dalam menghadirkan tayangan yang inspiratif serta berorientasi pada pembangunan karakter bangsa.
“Kami membuka ruang dialog dan kolaborasi bagi media untuk bersama-sama membangun generasi muda yang berkarakter, beradab, dan mencintai nilai-nilai luhur bangsa,” tambahnya.
Melalui aksi boikot ini, PP KAMMI menegaskan komitmennya untuk mengawal moralitas publik dan menyerukan tanggung jawab sosial media massa dalam menjaga harmoni serta kehormatan umat.
(Sang)
