Asa yang Terbakar di Pegunungan Bintang, KKB Ngalum Kupel Bakar SMP Negeri Kiwirok

Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, Indolensa — Asap hitam mengepul di langit pagi Distrik Kiwirok, mengabarkan duka bagi dunia pendidikan di ujung timur negeri. Di balik tenangnya kabut pegunungan, kobaran api melahap bangunan SMP Negeri Kiwirok di Desa Sopamikma, Selasa (7/10/2025) sekitar pukul 07.45 WIT.

Diduga, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Ngalum Kupel menjadi dalang di balik pembakaran yang dilakukan oleh sekitar 16 orang tak dikenal. Fasilitas pendidikan yang menjadi tumpuan masa depan anak-anak Papua itu kini tinggal puing dan abu.

Satgas Operasi Damai Cartenz bersama aparat gabungan segera bergerak ke lokasi setelah menerima laporan. Namun, para pelaku telah melarikan diri ke arah Desa Delpem, memanfaatkan medan perbukitan yang sulit dijangkau.

Untuk mencegah aksi susulan, aparat memperketat penjagaan di Desa Mangoldolki, yang tak jauh dari titik kejadian. Langkah cepat ini dilakukan guna mengantisipasi pembakaran terhadap SD Negeri Kiwirok yang juga berpotensi menjadi sasaran berikutnya.

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., mengecam keras tindakan pembakaran fasilitas pendidikan tersebut.

“Serangan terhadap sekolah adalah tindakan keji yang menargetkan masa depan anak-anak Papua. Ini bukan hanya kejahatan terhadap negara, tetapi juga terhadap kemanusiaan. Kami akan terus memburu para pelaku dan memastikan wilayah Kiwirok tetap aman,” tegas Brigjen Faizal.

Catatan kelam ini bukan yang pertama. Pada tahun 2021, sekolah yang sama juga pernah menjadi sasaran pembakaran oleh kelompok bersenjata. Sejak insiden itu, kegiatan belajar mengajar sempat dipindahkan ke SMP Negeri 1 Oksibil di Kota Oksibil.

Sementara itu, Wakaops Damai Cartenz Kombes Pol. Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum., mengimbau masyarakat agar tetap waspada namun tidak terprovokasi.

“Kami meminta masyarakat tetap tenang dan segera melapor jika melihat pergerakan mencurigakan. Aparat keamanan selalu hadir untuk melindungi dan menjamin keselamatan warga,” ujarnya.

Aksi pembakaran terhadap sekolah ini kembali menunjukkan bagaimana kelompok bersenjata berupaya menebar ketakutan di tengah masyarakat sipil. Namun, di balik bara dan abu yang tertinggal, tekad aparat untuk menjaga kedamaian tak padam.

Satgas Operasi Damai Cartenz menegaskan komitmennya untuk terus menjaga keamanan, melindungi masyarakat, dan menegakkan hukum di Tanah Papua, agar anak-anak Papua dapat kembali belajar tanpa takut, di bawah langit biru Pegunungan Bintang yang mereka cintai.