Fikri Alkatiri Angkat Bicara: Demo di Ratatotok Diduga Ditunggangi Mafia Tambang

 

Ratatotok – 16/09/2025
Gelombang aksi unjuk rasa yang terjadi di kawasan Ratatotok belakangan ini mendapat sorotan tajam dari ketua LSM GTI, Fikri Alkatiri. Ia menegaskan bahwa gerakan tersebut tidak sepenuhnya lahir dari aspirasi murni masyarakat, melainkan kuat dugaan telah ditunggangi oleh kelompok yang memiliki kepentingan dalam aktivitas pertambangan ilegal.

Menurut Fikri, mafia tambang kerap menggunakan cara-cara manipulatif dengan melibatkan sebagian masyarakat untuk mengaburkan kepentingan mereka yang sebenarnya. “Kita harus jujur melihat fakta. Demo yang terjadi di Ratatotok bukanlah suara asli rakyat yang menginginkan keadilan, melainkan gerakan yang diarahkan dan dibiayai oleh para pekerja dan aktor mafia tambang. Mereka ingin memanfaatkan momentum agar aktivitas ilegalnya tetap berjalan,” ujar Fikri.

Ia menambahkan, praktik seperti ini sangat berbahaya karena masyarakat dijadikan tameng untuk melindungi kepentingan segelintir orang yang mencari keuntungan dari penambangan tanpa izin. “Mafia tambang ini pandai memainkan isu. Mereka mencoba menciptakan kesan seolah-olah rakyat yang tertindas, padahal tujuan sebenarnya hanyalah melindungi bisnis ilegal yang merusak lingkungan, merugikan negara, dan membahayakan masa depan generasi,” tegasnya.

Fikri pun menghimbau kepada seluruh masyarakat Ratatotok agar tidak mudah terprovokasi dengan ajakan-ajakan yang mengatasnamakan kepentingan rakyat. Ia menegaskan bahwa masyarakat sejatinya adalah korban yang sering kali diperalat oleh oknum tidak bertanggung jawab.

“Jangan mau dimanfaatkan. Masyarakat harus bisa membedakan mana perjuangan yang murni demi kepentingan bersama, dan mana yang hanya dijadikan kedok untuk memperkaya mafia tambang. Jangan biarkan lingkungan kita rusak, hak-hak kita dirampas, hanya karena kepentingan segelintir orang,” tutur Fikri.

Lebih lanjut, ia juga meminta aparat penegak hukum untuk benar-benar bertindak tegas dalam mengusut siapa saja aktor di balik demo tersebut serta jaringan mafia tambang yang selama ini beroperasi. “Negara tidak boleh kalah dengan mafia. Jika dibiarkan, mereka akan terus menunggangi masyarakat, memanipulasi opini publik, dan merusak tatanan hukum. Aparat harus hadir dan menunjukkan keberpihakannya pada rakyat dan hukum yang berlaku,” tambahnya.

Fikri menegaskan bahwa sudah saatnya masyarakat Ratatotok bersatu menjaga tanah dan lingkungan mereka dari kerusakan. Baginya, melawan mafia tambang bukan hanya persoalan hukum, tetapi juga perjuangan moral untuk melindungi hak hidup generasi mendatang.

“Rakyat jangan takut. Jangan terprovokasi dan jangan mau dimanfaatkan. Kita harus bersama-sama menyuarakan keadilan yang sejati, bukan keadilan palsu yang diciptakan mafia tambang. Demi masa depan Ratatotok, demi kelestarian lingkungan, dan demi kesejahteraan masyarakat yang sesungguhnya,” pungkasnya