Ketua Sinode GEPM: HUT Kota Ambon Momentum Syukur, Persatuan, dan Kolaborasi Bangun Negeri

Ambon, Indolensa – Ketua Sinode Gereja Pentakosta Maluku (GEPM), Pdt. Paulina Papilaya, S.Th., S.Pd., menyampaikan refleksi mendalam terkait perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Ambon tahun 2025. Menurutnya, HUT kota bukan sekadar seremoni, melainkan momentum spiritual untuk bersyukur dan memperteguh komitmen persaudaraan demi kebaikan bersama.

Mengusung tema “Bergerak Bersama Par Ambon, Maluku deng Indonesia Pung Bae”, Pdt. Papilaya menegaskan bahwa peringatan HUT Kota Ambon harus dipahami sebagai panggilan moral dan iman bagi seluruh warga kota.

“Hari ulang tahun Kota Ambon merupakan kesempatan bersyukur atas kasih setia Tuhan yang terus menjaga kota ini. Tema itu mengingatkan kita bahwa setiap langkah harus dilakukan dalam persatuan dan kasih, agar memberi kebaikan bukan hanya bagi Ambon, tetapi juga Maluku dan Indonesia,” ungkapnya.

Ia menyebut Ambon sebagai “Ambon Manise” yang memiliki panggilan rohani untuk terus menjadi terang dan berkat, menjaga damai, memperkuat persaudaraan, serta menghadirkan kasih Allah di tengah bangsa. Firman Tuhan dalam Yeremia 29:7 menurutnya sangat relevan: “Usahakanlah kesejahteraan kota itu, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.”

Pdt. Papilaya juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara gereja dan Pemerintah Kota Ambon dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Ia menilai gereja dan pemerintah memiliki peran saling melengkapi dalam menghadirkan kesejahteraan rakyat.

“Gereja menanamkan nilai iman, moral, dan solidaritas, sementara pemerintah menghadirkan layanan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Kolaborasi ini akan melahirkan generasi cerdas, sehat, mandiri, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif masyarakat,” jelasnya.

Ia juga memberikan apresiasi atas perhatian pemerintah terhadap aktivitas gereja yang ikut mengambil bagian dalam membangun kota.

Kepada jemaat dan seluruh warga kota, Ketua Sinode GEPM berpesan agar peringatan HUT Ambon menjadi titik balik untuk meneguhkan komitmen persatuan.

“Mari kita bersyukur karena Tuhan telah memelihara Kota Ambon hingga hari ini. Sebagai warga kota, khususnya warga jemaat, kita dipanggil untuk bergerak bersama menjaga persatuan, hidup dalam kasih, dan menghadirkan kebaikan bagi sesama. Jadilah terang dan garam dunia (Matius 5:13–14) sehingga Ambon benar-benar dikenal sebagai Ambon Manise,” ujarnya.

Mengakhiri pesannya, Pdt. Papilaya mengutip kalimat mantan Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, yang pernah disampaikan dalam peringatan HUT Kota Ambon lebih dari satu dekade lalu.

“Mari katong baku keku jang katong baku kuku. Mari katong baku hala, jang katong baku hela. Mari katong baku kele, jang katong baku cere. Tuhan Yesus berkati. Amin,” tutupnya.