Simalungun | ILC – Pekerjaan rabat beton di Nagori Marihat Baris kecamatan Siantar, kabupaten Simalungun, tuai Sorotan tajam. Pasalnya, Bangunan rabat beton yang menelan biaya Rp 205.554.435 tidak sesuai Rencana Biayanya Anggaran (RAB). informasi dihimpun tim media, pekerjaan sepertinya kekurangan volume
Senin 25 Agustus 2025, tim jurnalis bersama-sama dengan ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Geram Banten Indonesia menyambangi kantor pangulu Marihat Baris, beberapa perangkat desa yang di temui menjelaskan beberapa hal.
Dari keterangan yang disampaikan perangkat, terkuak, pekerjaan rabat beton Tahun Anggaran (TA) 2024 ternyata tumpang tindih dan menimbulkan persoalan di tengah-tengah masyarakat.
Berbagai temuan dilapangan diantaranya sebagai berikut:
* Pajang bangunan 300 meter lebar 3 meter tebal 0,15 centi, saat di kroscek ke lapangan panjang bangunan serta ketebalan tidak sesuai dengan yang di ungkap perangkat Nagori.
* Pekerjaan rabat beton tumpang tindih, menurut sumber, jalan usah tani pernah di bangun mengunakan dana desa beberapa tahun lalu, selanjutnya pada tahun 2024 jalan usah tani di bangun kembali mengunakan dana desa
Keterangan perangkat desa diduga mengaburkan fakta pekerjaan rabat beton di Huta V Marihat Baris. Kekurangan volume serta kualitas bangunan menjadi sorotan tajam, hingga menimbulkan dugaan Mark-up dan penyelewengan anggaran
Dari hasil kajian dan kalkulasi. pekerjaan rabat beton di Huta V Marihat Baris, jauh dari kata layak dilihat dari sisi anggaran yang cukup besar, dugaan mark-up kini mencuat di permukaan, hingga pangulu dipertanyakan.
Ketua DPD Sumut Geram Banten Indonesia menyayangkan, pekerjaan rabat beton di nilai buang-buang anggaran terkesan pihak yang terlibat saat proses pengerjaan hanya mencari ke untungan tanpa memikirkan mutu dan kualitas bangunan
” Rabat beton seperti ini, hanya akal-akalan demi mencari ke untungan dari Dana Desa, selaku KPA pangulu harus bertanggung jawab,” ujar Ilham Saputra ketua Geram Banten
Ketua Gram Banten akan segera melakukan upaya kordinasi dengan aparat penegak hukum, demi menghindari perbuatan oknum pejabat pemerintah desa yang berbuat curang
Disisi lain, pangulu Marihat Baris Hadi Wijaya sudah di hubungi awak media ini guna meminta tanggapan, namu usah menemui jalan buntu, pesan WhatsApp yang di kirim tidak di respon
Kaskus serupa kerap kali terjadi di pemerintahan desa, lemahnya pengawasan inspektorat serta kurang nya partisipasi masyarakat mengawal jalannya roda pemerintahan desa, salah satu faktor kecurangan pengelolaan Dana Desa kerap kali terjadi di kabupaten Simalungun.
Red : tim
