Pemkab Malteng Dorong Pemulihan dan Perdamaian Pascabentrokan Hitu–Hunuth

Ambon, Indolensa.Com –Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tengah terus melakukan koordinasi intensif dengan Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kota Ambon untuk mencari solusi terbaik dalam penyelesaian pascabentrokan antara warga Negeri Hitu (Kabupaten Maluku Tengah) dan Hunuth (Kota Ambon).

Pemkab Maluku Tengah juga menyampaikan apresiasi atas dukungan dan sinergi TNI–Polri yang telah bekerja keras dalam mengendalikan situasi dan menjaga stabilitas keamanan di lapangan.

Bupati Maluku Tengah, Zulkarnain Awat Amir, mengimbau seluruh masyarakat agar tetap menjaga tali persaudaraan, menahan diri, dan memberikan ruang bagi proses perdamaian yang saat ini sedang diupayakan oleh berbagai pihak.

“Kami yakin, melalui kolaborasi yang solid antarpemerintah daerah dan dukungan penuh masyarakat, perdamaian dan ketertiban di wilayah Maluku Tengah dan Kota Ambon dapat dipulihkan dengan cepat dan berkelanjutan,” ujar Zulkarnain melalui pernyataan resmi di laman Facebook Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (21/8/2025).

Sebagai informasi, bentrokan yang terjadi hingga menghanguskan belasan rumah ini dipicu oleh perkelahian antarsiswa SMKN 3 Ambon di kawasan Durian Patah, Desa Hunuth, Kota Ambon, pada Selasa (19/8/2025).

Peristiwa tersebut menewaskan satu siswa akibat luka tusuk, yang kemudian memicu ketegangan antarwarga di dua wilayah.

Aparat keamanan gabungan dari TNI dan Polri segera diterjunkan ke lokasi dan berhasil mengendalikan situasi. Hingga kini, kondisi keamanan telah berangsur kondusif.

Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, juga langsung meninjau lokasi kejadian dan mengimbau masyarakat agar tetap tenang serta tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memperkeruh keadaan.

Sebagai bentuk empati dan dukungan moral, Bupati Maluku Tengah Zulkarnain Awat Amir pada Rabu (20/8/2025) mengunjungi keluarga korban di Desa Hitu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.

Dalam kunjungannya, Bupati menyerahkan santunan sebesar Rp10 juta kepada ahli waris korban meninggal dunia, serta Rp2,5 juta masing-masing bagi dua korban luka.

“Kehadiran kami adalah bentuk kepedulian dan empati pemerintah daerah terhadap keluarga korban. Semoga bantuan ini dapat sedikit meringankan beban keluarga,” ujar Zulkarnain.

Melalui langkah cepat, koordinasi lintas pemerintah daerah, serta dukungan aparat keamanan, Pemkab Maluku Tengah berharap proses rekonsiliasi sosial dan pemulihan hubungan antarmasyarakat dapat berjalan dengan baik, demi terwujudnya kedamaian yang berkelanjutan di Maluku.