Hendrik Lewerissa: 80 Tahun Maluku Adalah Anugerah, Tugas Kita Mengisinya

Ambon, Indolensa – Gong Perdamaian Dunia di Kota Ambon, Senin (18/8/2025), menjadi pusat semarak Karnaval Budaya yang digelar Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Pariwisata (Dispora). Perayaan ini istimewa karena bukan hanya memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia, tetapi juga menyambut HUT ke-80 Provinsi Maluku yang jatuh pada 19 Agustus 2025.

Acara dibuka langsung oleh Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, didampingi Sekda Provinsi Maluku Sadali Le, Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena, Sekretaris Kota Ambon Robby Sapulette, unsur Forkopimda, serta pimpinan OPD. Ribuan warga tumpah ruah menyaksikan pawai budaya meski hujan sempat mengguyur.

Dalam sambutannya, Gubernur Hendrik menegaskan bahwa peringatan 80 tahun Maluku adalah momentum spiritual dan historis yang wajib disyukuri.

“Yang paling penting bukan hanya karnaval atau pameran, melainkan kesadaran kita bahwa 80 tahun ini adalah anugerah Tuhan. Tugas kita adalah mengisinya dengan karya nyata sesuai peran dan pengabdian masing-masing, demi kemajuan Maluku,” tegasnya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku, Jais Elly, menambahkan bahwa karnaval ini mengusung tema “Satu Irama, Tujuh Cita, Par Maluku Pung Bae.” Tema tersebut menegaskan pentingnya kebersamaan dalam mewujudkan Sapta Cita Lawamena, visi pembangunan Gubernur dan Wakil Gubernur.

“Sapta Cita tidak mungkin tercapai jika kita berjalan sendiri-sendiri. Semua harus satu irama. Karnaval ini gambaran nyata tentang persatuan dan semangat membangun Maluku,” ujarnya.

Selain pawai budaya, rangkaian kegiatan juga mencakup Gelar Pangan Murah, pameran UMKM, serta pameran hasil pembangunan dari 11 kabupaten/kota. Kolaborasi lintas OPD, mulai dari Dinas Pariwisata hingga Dinas Ketahanan Pangan, memperkuat gelaran ini.

Peserta karnaval menampilkan atraksi budaya yang selaras dengan visi pembangunan daerah, sekaligus membuka ruang bagi pelaku UMKM dan ekonomi kreatif.

“Kita ingin UMKM berbenah dan berinovasi. Tahun depan, harapannya kegiatan ini bisa lebih besar, lebih mewah, sehingga hasil pembangunan Maluku dapat ditampilkan bahkan di level nasional,” tambah Jais Elly.

Meski hujan sempat mengguyur, antusiasme warga tidak surut. Senyum dan keriuhan masyarakat yang memenuhi kawasan Gong Perdamaian Dunia menjadi bukti nyata bahwa Maluku siap melangkah dengan satu irama menuju masa depan lebih baik.