Surabaya — Kursi Ketua DPC PDI-P Surabaya pasca kepemimpinan Adi Sutarwijono diprediksi akan menjadi ajang pertarungan sengit di internal “kandang banteng”. Sejumlah nama mulai mencuat, namun hanya segelintir yang dinilai benar-benar layak memimpin partai berlambang banteng moncong putih ini di Kota Pahlawan.
Gus Har, Pengurus Ormas Barisan Gotong Royong (BGR), menegaskan hanya ada lima figur yang pantas mengisi kursi panas tersebut, yaitu:

Baktiono

H. Budi Leksono

Armuji Wawali Surabaya

H. Saefudin Zuhri

Yordan Bahtara Goa
Menurut Gus Har, kelima tokoh ini bukan hanya sekadar kader senior, melainkan pejuang lapangan yang sudah teruji. Mereka memiliki rekam jejak kepemimpinan yang tangguh, integritas yang kokoh, serta komitmen tinggi dalam membela kepentingan rakyat.
“Mereka selalu hadir di tengah masyarakat, mendengar langsung keluhan warga, dan bergerak cepat mencari solusi. Loyalitas mereka kepada partai dan rakyat tidak perlu dipertanyakan lagi. Bahkan, hubungan mereka dengan berbagai Ormas, LSM, dan komunitas masyarakat sudah terjalin sangat baik,” tegas Gus Har.
Ia menambahkan, momentum pergantian Ketua DPC PDI-P Surabaya ini bukan sekadar rotasi jabatan, melainkan penentuan arah gerak partai ke depan. Sosok yang menduduki kursi tersebut harus mampu menjaga soliditas internal sekaligus memperkuat posisi PDI-P di hati rakyat.
“Kalau partai salah pilih orang, jangan harap bisa mempertahankan basis dukungan di Surabaya,” pungkasnya. (Red)
