Ambon, Indolensa — Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Kepolisian Sektor (Polsek) Teluk Ambon mengintensifkan patroli keamanan untuk menjaga ketertiban masyarakat. Fokus utama pengamanan kali ini adalah mencegah peredaran simbol-simbol non-resmi yang dinilai tidak sejalan dengan semangat kebangsaan.
Kapolsek Teluk Ambon, Iptu M. Maulana Dicky, S.Tr.K., menjelaskan bahwa peningkatan patroli merupakan tindak lanjut atas instruksi pimpinan Polri yang tertuang dalam surat telegram kepada seluruh jajaran wilayah.
“Untuk pengamanan menjelang Hari Kemerdekaan 17 Agustus, kami rutin melaksanakan patroli siang dan malam. Fokus kami adalah menciptakan suasana kondusif, terutama dengan mengantisipasi penyebaran simbol-simbol yang tidak sesuai dengan nilai nasional,” kata Iptu Dicky saat ditemui di sela pengamanan kunjungan Staf Khusus Menko Polhukam RI di Desa Wayame, Kamis (7/8/2025).
Ia menegaskan bahwa tindakan preventif ini dilakukan bukan semata untuk penertiban, tetapi sebagai upaya menjaga kesakralan simbol negara, seperti Bendera Merah Putih, yang mengandung nilai historis dan ideologis mendalam.
Lebih dari sekadar patroli, kepolisian juga menyiapkan pendekatan edukatif melalui kegiatan pembagian Bendera Merah Putih kepada masyarakat. Program tersebut rencananya akan digelar pada 13 Agustus 2025, bertepatan dengan momen pra-HUT RI.
“Kami masih membahas teknis pelaksanaannya, termasuk jumlah bendera yang akan didistribusikan. Ini bukan seremoni belaka, melainkan pengingat kolektif tentang pentingnya menjaga semangat persatuan dalam bingkai kebhinekaan,” ujar Iptu Dicky.
Ia berharap masyarakat dapat merayakan kemerdekaan dengan cara yang bermartabat, menghindari penggunaan simbol-simbol populer yang tidak memiliki dasar historis dalam perjuangan nasional. Kepolisian juga membuka ruang dialog agar edukasi simbol-simbol kebangsaan dapat berjalan secara inklusif dan membangun kesadaran bersama.
