Ambon, Indolensa — Hujan yang mengguyur Kota Ambon tidak menghalangi semangat pelantikan Pengurus Wilayah SEMMI Provinsi Maluku dan Pengurus Cabang Kota Ambon periode 2025–2027. Dalam kesempatan itu, Sekretaris Jenderal PB SEMMI, Ahmad Marzuki Toekan, menyampaikan pandangannya soal peran SEMMI dalam menjaga toleransi dan menjawab tantangan zaman.
Putra asli Maluku asal Saparua ini menegaskan bahwa SEMMI senantiasa berkomitmen untuk memperkuat semangat moderasi beragama, terutama di kalangan mahasiswa.
“Dalam konteks Ambon yang dikenal sebagai kota toleransi, SEMMI hadir untuk memperkuat ruang kolaborasi lintas iman. Kami mengadakan agenda bersama Kementerian Agama, serta bekerja sama dengan OKP lintas agama dalam membangun gerakan toleransi berbasis kelembagaan pemuda,” jelasnya kepada awak media, Kamis (7/8/25).
Ia menyebutkan bahwa kegiatan toleransi yang dilakukan SEMMI bukan hanya sebatas diskusi, tetapi juga diwujudkan dalam aksi nyata, seperti:
- Partisipasi dalam perayaan keagamaan lintas iman, seperti Natal dan kegiatan ibadah komunitas non-Muslim.
- Kegiatan sosial dan kemanusiaan bersama organisasi lintas agama.
- Dialog lintas iman di kampus dan forum publik.
- Inisiasi program seperti lomba perubahan lintas agama untuk mendorong narasi toleransi di kalangan generasi muda.
“Pancasila sudah mengajarkan kita soal toleransi. Kita tidak lagi bicara soal apa agamamu, tapi kontribusimu untuk bangsa ini,” ujar Ahmad yang pernah tampil sebagai narasumber dalam program Najwa Shihab membahas tema intoleransi.
Ahmad juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi organisasi mahasiswa di era digital.
“Tantangan utama SEMMI di tingkat nasional saat ini adalah merawat kaderisasi, menjaga integritas, dan mempertahankan independensi. Di era disrupsi ini, informasi bergerak cepat dan banyak distraksi. Jika kita tidak adaptif, kita bisa punah dimakan zaman,” tegasnya.
SEMMI, menurutnya, telah melakukan berbagai upaya penguatan internal:
- Memperkuat doktrin kebangsaan dan ideologi kader.
- Melakukan kaderisasi berbasis digital dan inovatif di tingkat komisariat dan cabang.
- Mendorong kader untuk terlibat langsung dalam aksi sosial dan pemberdayaan masyarakat.
“Kalau tidak ada inovasi di tiap-tiap komisariat dan cabang, SEMMI akan kehilangan relevansinya. Maka kaderisasi harus sesuai semangat zaman tanpa meninggalkan nilai dasar perjuangan.”
Menutup pernyataannya, Ahmad Marzuki memberikan pesan singkat namun penuh makna bagi pengurus SEMMI Maluku:
“Semangat berjuang di Bumi Raja-Raja harus terus hidup. Kita ini Jong Maluku, Jong Ambon sudah dikenal sebagai jago tua dan jago muda. Spirit itu yang harus terus dibawa sebagai bentuk perjuangan ke depan.”
Dengan semangat itu, SEMMI Maluku diharapkan mampu tampil sebagai garda depan gerakan pemuda muslim yang inklusif, toleran, dan solutif untuk menjawab tantangan zaman dan menjaga keharmonisan di tanah Maluku.
