Ambon, Indolensa – Komitmen pemerintah mewujudkan swasembada pangan nasional kembali ditegaskan lewat inisiatif strategis penanaman perdana padi gogo di Dusun Airlow, Desa Nusaniwe, Kec. Nusaniwe, Kota Ambon Kamis (31/07/2025). Kegiatan yang digagas Dandim 1504/Ambon Letkol Inf Hari Sandra ini mendapat apresiasi tinggi dari Plt. Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Dr. Abdul Roni Angkat, STP., M.Si.
Penanaman padi gogo dan pelatihan sekolah lapangan bagi kelompok tani ini merupakan hasil kolaborasi antara Kodim 1504/Ambon, Kementan RI, Dinas Pertanian Provinsi Maluku dan Kota Ambon, serta para Babinsa di lapangan. Kegiatan berlangsung serentak di dua wilayah administratif: Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah.
Sebagai simbol dukungan, Dirjen Abdul Roni menyerahkan langsung bantuan berupa bibit padi gogo, anakan pala, pestisida, serta dukungan teknis lainnya kepada kelompok tani. Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Wali Kota Ambon, Kepala Dinas Pertanian, tokoh agama, masyarakat, serta perwakilan kelompok tani.
Dalam sambutannya, Abdul Roni menekankan bahwa penanaman padi gogo bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bagian dari upaya sistematis memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Kegiatan ini mencerminkan komitmen nyata kita semua dalam membangun ketahanan pangan yang inklusif, adaptif, dan tangguh menghadapi krisis global. Kalau pemerintah pusat, daerah, TNI, dan petani bersatu, kita bisa mengguncang dunia,” tegasnya.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Dr. Ilham Tauda, menyampaikan bahwa dari target tanam padi 15.260 hektar di tahun 2025, telah terealisasi 14.135 hektar hingga Juli. Untuk padi gogo, target 6.223 hektar sudah terealisasi 54% atau 3.377 hektar.
Meski padi gogo awalnya tidak masuk dalam perencanaan tanam di Ambon, inisiatif cepat Dandim dan Babinsa berhasil membuka peluang nyata. Dalam waktu kurang dari dua minggu, lahan disiapkan, kelompok tani dibentuk, dan bibit didistribusikan dari Maluku Tengah.
Dirjen Abdul Roni juga mengingatkan percepatan finalisasi CPCL (Calon Petani Calon Lahan) agar penyaluran bantuan pemerintah seperti benih dan pupuk dapat dilakukan maksimal. Ia menegaskan pentingnya kontribusi Maluku dalam pencapaian target nasional penanaman padi gogo seluas 500.000 hektar.
“Dengan produktivitas rata-rata 2 ton per hektar, Maluku berpotensi menyumbang 22.968 ton gabah. Ini kontribusi strategis untuk ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Dandim 1504/Ambon Letkol Inf Hari Sandra menjelaskan bahwa hingga saat ini telah tersedia 24 hektar lahan siap tanam, terdiri dari 8 hektar di Kota Ambon dan 16 hektar di wilayah Pulau-Pulau Lease.
“Kami bertindak cepat. Karena kalau tidak dipaksa, kita tidak akan bergerak. Dukungan dari Kadis Pertanian sangat besar 1 ton bibit dan 20 botol herbisida telah didistribusikan,” katanya.
Kegiatan ini juga diawali dengan bimbingan teknis lapangan agar para petani tidak salah dalam menerapkan sistem tanam. Babinsa dan penyuluh pertanian terlibat aktif mendampingi proses hingga masa panen. Dandim berharap kegiatan ini bisa menjadi pemantik kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan lahan tidur secara produktif.
“Kalau ini berkelanjutan, saya yakin Ambon bisa mandiri pangan,” ungkapnya penuh optimisme.
Marice Ririmase, perwakilan kelompok petani di Airlow, menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan dan pelatihan yang diberikan. Menurutnya, kegiatan ini memberi kesempatan bagi petani lokal untuk belajar langsung teknik bercocok tanam hingga proses pasca panen.
“Kami jadi tahu bagaimana menanam dan mengolah hasil panen menjadi beras. Terima kasih Kodim 1504/Ambon dan seluruh pihak yang sudah membantu kami,” ujarnya.
Lebih dari sekadar menanam padi, inisiatif ini mencerminkan sinergi lintas sektor dalam menjawab tantangan pangan masa depan. Dandim, pemerintah pusat, daerah, dan petani menunjukkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah-langkah kecil dan tekad kolektif.
Penanaman padi gogo di Ambon bukan hanya mencetak hasil panen, tetapi juga harapan bahwa ketahanan pangan bisa dibangun dari desa, dari semangat gotong royong, dan dari keberanian untuk bertindak cepat.
