Ambon, Indolensa – Dalam upaya membangun budaya pelayanan publik yang bersih dan bertanggung jawab, Ombudsman RI Perwakilan Maluku menggelar program edukatif bertajuk “Ombudsman Goes to School” di SMA Negeri 2 Ambon, Jumat (25/07/2025). Kegiatan yang digelar di Aula sekolah itu disambut antusias oleh para siswa dan guru.
Dipimpin langsung oleh Kepala Perwakilan Ombudsman RI Maluku, Hasan Slamat, kegiatan ini menjadi momentum strategis dalam memperkenalkan peran Ombudsman kepada generasi muda sebagai agen perubahan dalam pengawasan pelayanan publik.
“Generasi muda punya posisi strategis dalam menentukan arah budaya dan peradaban bangsa. Maka, penting untuk membekali mereka dengan pemahaman soal hak-hak pelayanan publik dan bahaya maladministrasi,” ujar Hasan dalam sambutannya.
Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Ambon, Ferdinan Philips Soumokil, turut mengapresiasi inisiatif tersebut. Ia menilai kehadiran Ombudsman di sekolah menjadi sarana edukatif yang membuka wawasan siswa mengenai pentingnya pengawasan terhadap layanan publik yang berkualitas dan adil.
“Anak-anak kini tahu, jika mengalami atau melihat pelayanan yang menyimpang, mereka bisa melapor ke Ombudsman. Ini bentuk pemberdayaan yang nyata,” ujarnya.
Acara berlanjut dengan sesi materi interaktif yang disampaikan oleh Kepala Keasistenan Pemeriksaan Laporan, Harun Wailissa, yang mengulas peran Ombudsman serta pentingnya pengawasan partisipatif. Materi kemudian diperdalam oleh Kepala Keasistenan Penerimaan dan Verifikasi Laporan, Jacoba Noya, yang membahas prosedur pelaporan, jenis-jenis maladministrasi, hingga hak dan kewajiban para pihak dalam penanganan laporan.
Setidaknya 70 pelajar mengikuti kegiatan ini dengan antusias, aktif berdiskusi, dan melontarkan pertanyaan kritis terkait praktik pelayanan publik di lingkungan mereka.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Ombudsman RI untuk membangun ekosistem pelajar yang melek hukum dan kritis terhadap layanan publik. Program serupa direncanakan akan terus dilakukan di berbagai sekolah lainnya di Maluku.
“Kami ingin mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga berani menyuarakan kebenaran dalam pelayanan publik,” tutup Hasan Slamat.
