Ambon, Indolensa — Ketua DPRD Provinsi Maluku, Benhur George Watubun, menegaskan bahwa pembangunan manusia harus menjadi prioritas utama pemerintah daerah, dibanding sekadar mengejar proyek-proyek infrastruktur fisik yang belum menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.
Pernyataan ini disampaikan Watubun usai menghadiri pengukuhan 36 dokter baru lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura (FK Unpatti) Ambon, Kamis (25/7/2025). Ia menilai pengukuhan ini merupakan tonggak penting dalam memperkuat layanan kesehatan di wilayah kepulauan Maluku yang selama ini masih timpang.
“FK Unpatti sudah melahirkan lebih dari 500 dokter. Hari ini, 36 dokter baru dikukuhkan. Ini pencapaian luar biasa yang harus terus kita dukung,” kata Watubun.
Menurut politisi PDI Perjuangan ini, arah pembangunan daerah harus ditata ulang. Pemerintah dan DPRD bertanggung jawab memenuhi tiga kebutuhan dasar masyarakat: badan sehat (kesehatan), otak cerdas (pendidikan), dan perut kenyang (ketersediaan pangan).
“Kalau tiga hal ini sudah terpenuhi, barulah infrastruktur seperti jalan dan jembatan punya makna. Kalau tidak, pembangunan fisik hanya sebatas formalitas,” tegasnya.
Watubun menekankan bahwa anggaran daerah seharusnya lebih banyak dialokasikan untuk pembangunan manusia seutuhnya—bukan semata-mata mengejar proyek-proyek besar yang belum tentu menyentuh akar persoalan warga.
Menyikapi rasio tenaga medis yang masih jauh dari ideal di Maluku, Watubun mendorong pendekatan yang lebih progresif: satu kampung satu dokter.
“Bahkan di satu desa di Seram Bagian Barat bisa ada 10 dusun. Bagaimana mereka bisa mengakses layanan kesehatan kalau kita tak hadir dengan tenaga medis memadai?” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya menghadirkan puskesmas pembantu atau pos kesehatan di dusun-dusun terpencil untuk mendekatkan pelayanan medis kepada masyarakat.
Sebagai Ketua DPRD, Watubun berjanji akan terus mengawal kebijakan dan penganggaran agar visi pemerataan layanan dasar benar-benar terwujud, bukan sekadar janji di atas kertas.
“Kami ingin memastikan bahwa dokter-dokter lulusan FK Unpatti ini tidak hanya menumpuk di kota. Mereka harus bisa hadir hingga ke pelosok. Pembangunan manusia itu investasi utama. Kalau badan sehat, otak cerdas, dan perut kenyang, baru kita bicara kemajuan Maluku,” tutupnya.
