Yahukimo, Indolensa — Upaya aparat gabungan untuk menegakkan hukum dan memulihkan rasa aman di Papua Pegunungan kembali menunjukkan hasil. Delapan terduga anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berhasil diamankan oleh Satgas Operasi Damai Cartenz bersama Satreskrim Polres Yahukimo, menyusul penyerangan brutal terhadap guru dan tenaga kesehatan di Distrik Anggruk pada Maret 2025 lalu.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., menyatakan bahwa para pelaku yang ditangkap merupakan bagian dari kelompok bersenjata Batalyon Eden Sawi Yali pimpinan Ohion Helembo alias Bapa Simpan, yang terafiliasi dengan Kodap XVI Yahukimo di bawah komando Elkius Kobak.
“Kami serius menangani kasus ini. Tindakan kekerasan terhadap guru dan tenaga kesehatan adalah pelanggaran terhadap kemanusiaan. Semua pelaku akan kami proses secara tegas dan profesional,” tegas Brigjen Pol. Faizal.
Dari delapan orang yang diamankan, tiga telah ditetapkan sebagai tersangka yaitu Aris Pahabol, DH, dan NS. Sementara lima lainnya masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut untuk pendalaman peran dan keterlibatan mereka dalam jaringan tersebut.
Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., selaku Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz menegaskan bahwa pengungkapan ini merupakan bukti nyata dari kerja keras aparat dalam menjaga stabilitas di kawasan konflik.
“Kami mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi. Aparat hadir untuk melindungi dan menjamin keselamatan warga sipil dari aksi-aksi yang mengancam kedamaian,” ujarnya.
Penyerangan terhadap para guru dan tenaga medis disebut sebagai tindakan biadab yang tidak bisa ditoleransi. Dua profesi ini merupakan simbol pelayanan, pengabdian, dan kemanusiaan di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.
“Guru dan nakes datang ke pelosok untuk mengabdi, bukan untuk disakiti. Serangan terhadap mereka adalah serangan terhadap nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri,” tandas Brigjen Pol. Faizal.
Tim investigasi gabungan Ops Damai Cartenz terus memburu anggota kelompok lainnya yang diduga kuat terlibat, termasuk pelaku utama yang masih buron. Aparat berkomitmen untuk menuntaskan jaringan ini dan menindak para pelaku sesuai hukum yang berlaku.
